Bandar Lampung (Lampost.co) — Kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung yang menghapus pungutan uang komite di SMA/SMK negeri mendapat apresiasi dari para orang tua siswa.
Langkah ini bisa meringankan beban keluarga, terutama di tengah tingginya kebutuhan pendidikan pada awal tahun ajaran baru.
Miswansyah, salah seorang wali murid, mengaku sangat terbantu dengan kebijakan tersebut. Ia menuturkan, setahun lalu saat anaknya masih duduk di bangku kelas 10 SMA, ia masih harus membayar uang komite sebesar Rp300 ribu per bulan.
Baca Juga:
Penghapusan Uang Komite Dorong Deflasi di Provinsi Lampung
“Sudah di bayar setahun, karena tahun lalu kelas 10 SMA. Semenjak ada kebijakan baru, sejak kelas 11 Alhamdulillah gratis dan tidak bayar lagi,” kata Miswansyah, Kamis, 4 September 2025.
Sedikit Berkurang
Siti Mutmainah, wali murid lainnya, menyatakan hal yang sama. Menurutnya, setiap awal tahun ajaran baru, orang tua selalu berhadapan dengan biaya tambahan seperti seragam, alat tulis, hingga perlengkapan sekolah lainnya. Sehingga dengan adanya penghapusan uang komite ini beban biaya sedikit berkurang.
“Tiap awal tahun biaya yang harus dikeluarkan cukup besar. Seperti untuk kebutuhan seragam, alat tulis, hingga perlengkapan sekolah lainnya. Dengan dihapusnya uang komite, setidaknya ada satu beban yang terangkat. Biasanya setiap bulan saya bayar uang komite Rp500 ribu,” kata Siti.
Kebijakan ini semoga dapat terus berlanjut agar semakin banyak keluarga yang merasakan manfaatnya. Serta memastikan pendidikan tetap dapat terakses secara adil dan merata bagi seluruh siswa di Provinsi Lampung.