Metro (Lampost.co)–Pasar Tani Agro Ceria yang digelar Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro, bertujuan untuk menekan laju inflasi di Bumi Sai Wawai.
Kepala DKP3 Kota Metro, Herry Wiratno mengatakan, dengan mendekatkan antara produsen dengan konsumen secara langsung, tentu dapat mendapatkan harga jual beli yang lebih murah.
“Metro ini menjadi pusat pengukur inflasi, maka Pasar Tani Agro Ceria ini sebagai upaya mendukung program Kota Metro sebagai pengendalian inflasi,” kata dia, 3 Maret 2023.
Dia menambahkan, untuk peningkatan inflasi di Kota Metro biasa terjadi di sektor komoditas pertanian dan pangan.
“Memang, untuk sektor pertanian dan peternakan menjadi penyumbang inflasi terbesar. Maka, dalam gelaran ini kita menggandeng Bulog dan produsen lainnya sebagai penyuplai. Sementara untuk sayuran dan ternak kita menggunakan produk lokal yang dikembangkan masyarakat,” ujarnya.
“Untuk selisih harganya sendiri bervariatif, tergantung dari komoditas nya sendiri, mulai dari Rp1.000-5.000 per produknya,” kata Herry.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Cabang Bulog Lampung Tengah-Metro, Tri Novianti mengatakan, dalam gelaran Pasar Tani Agro Ceria pihaknya menyuplai 6 ton beras medium.
Dia menyebut, untuk ketersediaan stok di Bulog tidak terbatas jika untuk menyukupi permintaan masyarakat. Akan tetapi, untuk pendistribusian nya pihaknya harus bekerjasama dengan dinas terkait seperti Ketahanan Pangan dan Dinas Pasar.
“Berapapun kebutuhan kita siap memenuhi, pada saat ini kita menyiapkan 6 ton beras medium kelas premium cadangan pemerintah. Untuk harganya sendiri kita menjual dengan harga Rp8.500 perkilogram. Itu jauh di bawah dari harga di pasaran,” pungkasnya.
Sri Agustina