Bandar Lampung (Lampost.co) — Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Lampung memastikan keamanan dan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
Kepala Disparekraf Lampung, Bobby Irawan, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak. Mulai dari kepolisian, BMKG, pengelola destinasi wisata, dan dinas pariwisata kabupaten/kota untuk mengutamakan keselamatan pengunjung.
“Karena pengunjung ke Lampung suka wisata alam, terutama pantai. Kami telah menyiapkan antisipasi. Seperti menyiapkan personel khusus untuk menjaga keamanan wisatawan,” ujar Bobby Irawan, Kamis, 26 Desember 2024.
Kemudian ia mengatakan, setelah melakukan koordinasi. Pihak BMKG menyampaikan terkait cuaca selama libur Nataru terprediksi terjadi hujan di luar normal. Untuk itu, berbagai langkah antisipasi telah tersiapkan oleh pihak terkait.
“Seperti memastikan keselamatan transportasi laut pada Pelabuhan Bakauheni, transportasi darat, dan udara. Sehingga orang yang melaksanakan libur Nataru terjamin keamanan dan keselamatannya,” ujarnya.
Lalu menurutnya, Lampung masuk 10 besar destinasi wisata favorit Indonesia berdasarkan pantauan media sosial. Menariknya, sekitar 46 persen wisatawan yang datang ke Lampung berasal dari Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Padang.
“Pintu aksesibilitas wisatawan ke Lampung tidak hanya melalui Pelabuhan Bakauheni. Tetapi juga Tol Trans Sumatera, jalur lintas tengah, dan pesisir barat. Semua ini menjadi perhatian kami, terutama saat libur Nataru,” katanya.
Selanjutnya Bobby menambahkan, pergerakan wisatawan domestik ke Lampung pada 2023 mencatat angka yang fantastis, yakni 13,4 juta orang. “Jumlah tersebut jauh melampaui target yang kita tetapkan, yaitu 5,5 juta orang. Pada tahun ini, hingga bulan Oktober saja, jumlah kunjungan sudah mencapai 14,7 juta orang,” terangnya.
Kemudian menurutnya, kemungkinan tetap ada kenaikan kunjungan wisatawan ke Lampung selama libur Nataru ini. Sebab minat orang untuk mudik dan berkunjung libur Nataru tidak akan terlalu signifikan menurun karena pengaruh cuaca.
“Kemudian ada juga tantangan melemahnya pengeluaran kelas menengah. Tapi saya rasa itu juga tidak akan berpengaruh signifikan pada kunjungan wisata Lampung,” katanya.