Metro (Lampost.co)–Pemerintah Kota (Pemkot) Metro melakukan berbagai upaya untuk mengurangi sampah yang masuk tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) kota setempat.
Upaya tersebut agar sampah plastik bisa tersalurkan dan mengoptimalkan pusat daur ulang (PDU) sampah dan tidak menumpuk di TPAS Karangrejo, Metro Utara.
PDU sampah sangat efektif mengurangi volume sampah plastik yang masuk ke TPAS Karangrejo. Sebab, mayoritas sampah di TPAS tersebut merupakan plastik rumah tangga.
Selain mengurangi sampah plastik, daur ulang ini juga bisa memaksimalkan potensi ekonomi sirkular dengan memanfaatkan pengelolaan sampah plastik menjadi produk UMKM.
Pengoperasian PDU sampah ini merupakan hasil studi banding Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Metro ke Banyumas terkait dengan penerapan 3R, yakni reduce, reuse, dan recycle.
Nantinya, pengelola akan memilah limbah plastik ini sesuai dengan jenis pengoperasian PDU pengolahan sampah plastik. Hasil pemilahan itu sebagai persiapan sebelum transisi pengelolaan sampah open dumping menjadi sanitary landfill.
Tanggapan Masyarakat
Masyarakat sekitar TPAS Karangrejo menyambut baik upaya Pemkot Metro ini. Pasalnya, hal ini akan memberikan dampak yang baik untuk masyarakat sekitar.
Ketua RW 08 Kelurahan Karangrejo, Metro Utara, Toni, mengatakan masyarakat sangat mendukung upaya pemerintah yang ingin mengubah sistem pengelolaan TPAS dari open dumping menjadi sanitary landfill.
“Pengelolaan selama ini sebenarnya sudah bagus, tapi kalau pengelolaannya mau berubah kepada yang lebih baik tentu kami dukung. Tapi harapan kami juga sampah yang sudah ada ini tolong kelola dengan baik,” kata dia saat ditemui Lampost.co di kediamannya, Selasa (23/4/2024).
Dia menambahkan selama ini perhatian Pemkot Metro kepada warga yang terdampak sudah sangat baik. Mulai dari kompensasi bagi warga sekitar TPAS, layanan kesehatan, dan lainnya.
“Sudah baik Mas, bantuan kompensasi itu sudah ada. Kami tiga kali dapat bantuan dana kompensasi, kemudian layanan kesehatan juga kami dapat. Harapannya ke depan Pemkot bisa mempertajam lagi, karena ini bagus,” ujarnya.
“Harapan kami juga Pemkot membangun infrastruktur jalan atau fasilitas umum di sini. Sebab, masih banyak jalan yang rusak,” ujarnya.
Toni juga mengimbau warga untuk ikut berperan mengurangi volume sampah. Kemudian mengubah perilaku membuang sampah sembarangan yang tentu akan berdampak terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Berdasarkan data yang ada, Kota Metro memproduksi sekitar 100 ton sampah per hari. Sampah itu berasal dari 160 ribu penduduknya.
Sementara itu, dari kapasitas TPAS Karangrejo seluas 14 hektare, saat ini baru sekitar tujuh hektare yang menjadi lahan penampungan sampah.