Bandar Lampung (Lampost.co) — Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Lampung menyatakan Provinsi Lampung pada 2023 menerima kuota liquefied petroleum gas (LPG) atau elpiji tabung 3 kilogram sebanyak 196.831 Metrik Ton (MT).
Kepala Dinas ESDM Provinsi Lampung Hery Sadli mengatakan jumlah tersebut diprediksi aman untuk menjamin ketersediaan elpiji jelang puasa bahkan hingga lebaran.
“Meskipun jumlah tersebut mengalami penurunan 5.640 MT atau 2,78 persen jika dibandingkan kuota 2022 sebanyak 202.471 MT, tapi kita masih ada kuota cadangan yang diusulkan ke BPH Migas,” kata Hery Sadli, Kamis, 16 Maret 2023.
Menurutnya pada tahun ini BPH Migas akan memberikan kuota cadangan sebanyak 13.146 MT. Sehingga total untuk kuota dan cadangan di 2023 sebanyak 209.977 MT dan naik 3,70 persen jika dibandingkan 2022.
Ia mengatakan penurunan kuota elpiji 3 kg tersebut telah ditentukan oleh BPH Migas yang salah satunya dilihat dari jumlah masyarakat miskin di Provinsi Lampung yang terus mengalami penurunan.
“Elpiji 3 kg ini kan subsidi dan ditentukan oleh BPH Migas yang tentu sudah ada hitungannya, tapi kami tidak tahu apakah nanti di waktu tertentu ada urgensi nya maka ada penggunaan kuota cadangan pasti diberikan,” jelas dia.
PT Pertamina Patra Niaga juga menjamin ketersediaan elpiji untuk mengamankan kebutuhan masyarakat selama bulan suci ramadan hingga lebaran tahun ini.
“Sejauh ini ketersediaan elpiji di Lampung cukup dan tidak ada keluhan terhadap kelangkaan. Insya Allah aman hingga lebaran nanti,” kata Sales Area Manager Retail Lampung PT Pertamina Patra Niaga, Bagus Handoko.
Deni Zulniyadi