Bandar Lampung (Lampost.co) — Berawal dari kecintaannya terhadap game, seorang pemuda asal Kota Bandar Lampung berhasil menciptakan game. Bahkan game yang ia buat bersama sekelompok anak muda ini sampai diakui tingkat internasional.
Tak hanya mengarungi kancah internasional, Eternal Dream yang Lucky Putra Dharmawan (30) dirikan sejak tahun 2017 lalu ini juga meraih sembilan penghargaan bergengsi. Salah satunya menjadi finalis untuk game di tingkat Asia Tenggara 2024.
Sekelompok muda-mudi yang bergerak di bidang industri pembuatan game. Masing-masing mengerjakan bagiannya untuk menciptakan sebuah produk berupa game yang akan mereka rilis ke platform pengunduhan game.
Baca Juga:
10 Game Penghasil Uang Terbaik dan Legal 2024
Co-Founder & Game Designer Eternal Dream, Pray Cristanto mengatakan berangkat dari kecintaan Direktur Eternal Dream, Lucky Putra Dharmawan terhadap dunia game. Kemudian mengajak beberapa pemuda-pemudi membangun sebuah industri pembuatan game di Bandar Lampung.
“Awal mulanya kami ikut incubation di Bandung, yang mengadakan itu Telkom. Kemudian kami sempat bikin game selama enam bulan di Bandung. Akhirnya kami dapat ide membuat game. Tapi game-nya itu lebih cerita biasa tentang percintaan gitu,” ujarnya, Jumat, 18 Oktober 2024.
Pray mengungkapkan game tentang percintaan yang mereka buat ternyata tidak menjual. Sehingga pihaknya mencoba mencari ide membuat game soal isu masyarakat yang belum pembuat game lainnya ciptakan.
“Cuma setelah kami lihat ternyata game seperti ini saja tidak menjual. Akhirnya setelah kami coba pikirkan lagi kami menemukan sebuah isu tentang kondisi problem mental kesehatan seseorang itu di tahun 2020 atau 2021 kalau tidak salah,” terangnya.
Menurutnya, game soal kondisi mental ini, isu yang belum banyak orang bahas. Akhirnya mencoba memasukkannya pada sebuah game. “Saat kami rilis game dengan tema Menggapai Matahari ini, game-nya banyak player atau pemain teresprentasi mentalnya atau mereka merasa terwakili di game ini,” ujarnya.
Ia menuturkan selama dua tahun ini sudah ada lima sampai enam game yang telah Eternal Dream buat. Namun baru dua game yang mereka rilis dan mereka jual. Bahkan salah satu game yang mereka buat mendapatkan penghargaan dan ada pengakuan internasional.
“Game Menggapai Matahari yang mendapatkan penghargaan dan diakui internasional dalam kategori Best neratip game. Tapi sebelum-sebelumnya kami sudah buat 15 game selama dua tahun terakhir ini,” ungkapnya.
15 Game
Berkat kerja keras, Lucky dan rekan-rekannya hingga saat ini telah membuat 15 game dan 2 di antaranya berhasil mendapat pengakuan internasional. Pengakuan ini dengan mendapatkan penghargaan sebagai finalis South East Asia Game Award di tahun 2021 dan 2024. Bahkan mendapatkan mentoring langsung dari perusahaan tingkat dunia seperti Google dan Microsoft Xbox.
Pray mengatakan dengan mengangkat cerita game dari isu sosial masyarakat. Eternal Dream ingin memberikan pandangan berbeda pada game yang selama ini ada. Selain itu untuk menunjukkan industri game dapat terus eksis dengan beragam inovasi.
“Meskipun ada kesulitan mengembangkan industri game di Lampung, karena minimnya support dari pemerintah daerah. Tapi kami tidak patah arang untuk terus berjuang menghidupkan industri game di Provinsi Lampung dengan terus menorehkan prestasi,” ujarnya.
Melalui industri game, pemuda-pemudi asal Lampung ini, ingin terus berkarya dan berprestasi melalui bidang yang mereka kuasai. Serta membuka peluang bagi calon-calon pembuat game lainnya untuk ikut membangun industri ini.
Untuk kantor Eternal Dream berada di Jalan Yasir Hadi Broto, Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung.