Pringsewu (lampost.co)–Penjabat (Pj) Bupati Pringsewu Marindo Kurniawan mewakili Pemerintah Kabupaten (Pemkab) menandatangani MoU dengan Stem Cell and Cancer Research (SCCR) Indonesia di Kantor SCCR Indonesia, Kota Semarang, Jawa Tengah, baru-baru ini.
Pj Bupati berharap pihaknya mendapat banyak manfaat dari MoU tersebut. Di antaranya peningkatan SDM kesehatan, ketersediaan pakar, serta akses langsung bagi masyarakat Pringsewu.
Kemudian, menambah pengetahuan dan pengalaman langsung dengan para ahli di bidang stem cell dan kanker.
“Ada kemungkinan pengembangan program pendidikan dan pelatihan bidang kesehatan, terutama yang berkaitan dengan sel induk. Selain meningkatkan kualitas SDM tenaga kesehatan lokal,” ujar Pj Bupati.
Keduanya melakukan penelitian bersama dengan berkolaborasi dalam bidang penelitian, mendorong tumbuhnya generasi peneliti muda di Pringsewu. Termasuk dalam peningkatan layanan kesehatan, yakni terobosan teknologi berupa penerapan teknologi stem cell dalam pengobatan berbagai penyakit.
Hal itu bisa menjadi contoh pengobatan alternatif lebih efektif. “Dalam upaya pencegahan penyakit, dengan adanya penelitian, dapat ditemukan metode pencegahan penyakit yang lebih baik, khususnya penyakit degeneratif. Selain akses yang lebih mudah, masyarakat Pringsewu lebih mudah terhadap layanan kesehatan berbasis penelitian yang berkualitas,” kata Marindo.
Begitu pula dalam rangka pengembangan ekonomi lokal, menurut Pj Bupati, dengan menjalin kerjasama dengan SCCR, Pringsewu bisa menjadi tujuan wisata kesehatan.
Hal itu terwujud dengan menarik pasien dari berbagai daerah bahkan mancanegara untuk berobat ke RSUD Pringsewu setelah menjadi pusat layanan kesehatan berbasis penelitian stem sel beserta turunannya.
Kerjasama tersebut juga akan meningkatkan prestise Kabupaten Pringsewu di tingkat nasional dan bahkan internasional. Hal itu menunjukkan komitmen Pemkab Pringsewu untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Kolaborasi ini tentunya dapat menjadi model bagi kerjasama antarsektor pemerintah, akademisi dan masyarakat. “Nota kesepahaman SCCR Semarang dan Pemkab Pringsewu ini berpotensi besar bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat Pringsewu. Namun keberhasilan implementasinya memerlukan perencanaan matang, kerjasama yang baik antar pihak. Serta dukungan yang berkelanjutan,” pungkasnya.
Direktur sekaligus pendiri SCCR Indonesia Prof. dr. Agung Putra, berharap melalui nota kesepahaman yang merupakan implementasi Tridharma Perguruan Tinggi, Universitas Agung Putra dan SCCR Indonesia dapat berkontribusi meningkatkan kualitas SDM.
Sebaliknya, Pemkab Pringsewu memberikan wahana pengabdian maupun penelitian. “Kolaborasi ini akan mendorong lahirnya berbagai penelitian yang bermanfaat. Hasil penelitian dapat langsung diaplikasikan untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Anda juga bisa mengikuti berita kesehatan dari Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Cabang Gorontalo Utara. Lembaga ini berperan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di daerah tersebut dengan mengklik di website pafigorontaloutarakab.org