Bandar Lampung (Lampost.co) — Progres pengerjaan program revitalisasi irigasi Lampung menunjukkan tren menggembirakan. Hingga awal November 2025, progres fisik pekerjaan telah menyentuh angka 60 persen.
Poin Penting:
-
Progres revitalisasi irigasi Lampung mencapai 60 persen.
-
Tahap ketiga berlangsung hampir di seluruh kabupaten/kota.
-
Dukungan anggaran untuk revitalisasi irigasi cukup signifikan.
Sementara itu, proyek revitalisasi irigasi berlanjut serentak hampir di seluruh kabupaten dan kota. Dengan demikian, pemerataan infrastruktur irigasi terus berjalan.
Kepala BBWS Mesuji–Sekampung, Elroy Koyari, mengungkapkan pekerjaan kini memasuki tahap ketiga. Selain itu, distribusi lokasi menyasar wilayah lumbung pangan strategis.
Baca juga: BBWS Mesuji–Sekampung Siagakan Alat Berat Hadapi Bencana Hidrometeorologi
“Sekarang kami mengerjakan tahap ketiga. Selain itu, tiap kabupaten mendapat alokasi revitalisasi,” ujarnya, Rabu, 5 November 2025.
Progres Berbeda-beda
Elroy menambahkan perbaikan panjang jaringan sangat besar. Oleh karena itu, progres tiap lokasi berbeda-beda. “Beberapa titik baru mulai. Namun, sebagian lokasi telah rampung. Walaupun begitu, rata-rata progres pengerjaan revitalisasi irigasi sudah 60 persen,” katanya.
Dengan demikian, pihaknya terus menggenjot percepatan agar irigasi berfungsi optimal. Terlebih, irigasi menopang produksi padi dan hortikultura.
Dukungan Anggaran Signifikan
Tak hanya itu, dukungan anggaran menambah daya dorong signifikan. Data Kanwil DJP Bengkulu–Lampung mencatat alokasi anggaran infrastruktur irigasi Lampung mencapai Rp254,81 miliar.
Angka itu menyumbang 28,7 persen belanja infrastruktur strategis wilayah. Oleh sebab itu, sektor sumber daya air memperoleh prioritas tinggi.
Selain itu, dana Rp143,61 miliar khusus untuk revitalisasi irigasi pertanian. Tujuannya jelas, yakni memperkuat ketahanan pangan Lampung.
Di sisi lain, Daerah Irigasi Way Sekampung menyerap Rp44,58 miliar. Selanjutnya, pekerjaan normalisasi sungai juga terus berlangsung.
Tak kalah penting, perlindungan pesisir ikut mendapat porsi anggaran. Hal ini demi mengurangi risiko banjir dan abrasi.
Pasokan Air Stabil
Sementara itu, para petani mulai merasakan manfaat. Pasokan air lebih stabil. Karena itu, indeks tanam berpotensi meningkat.
Selain mendukung petani, revitalisasi irigasi mendorong efisiensi distribusi air. Dengan demikian, dapat menekan konflik antarpetani.
Kemudian, pemerintah daerah menyambut positif program nasional ini. Sebab, terdapat multiplier effect pada ekonomi desa.
Selain itu, pembangunan irigasi membuka lapangan kerja. Oleh karena itu, dampak sosialnya cukup luas.
Pengawasan Rutin
Elroy menegaskan supervisi lapangan berjalan rutin. Di samping itu, pengawasan teknis meminimalkan keterlambatan. “Kami targetkan sebagian besar selesai sesuai kalender tanam,” ujarnya.
Dengan kata lain, keberhasilan revitalisasi irigasi Lampung menjadi kunci swasembada pangan. Terlebih, Lampung termasuk produsen padi utama Sumatra.
Maka dari itu, pemerintah memperkuat sinergi lintas sector agar efektivitas penggunaan anggaran bisa terjaga. Ke depan, BBWS menyiapkan tahapan lanjutan. Namun, fokus saat ini memastikan kualitas pekerjaan.
Proyek program revitalisasi irigasi Lampung menapaki jalur positif. Harapannya, hasil panen ikut terkerek.








