Gunung Sugih (Lampost.co)–Puluhan hektar tanaman jagung Kampung Bumi Aji, Kecamatan Anak Tuha, Lampung Tengah diserang ulet grayak yang menyerang daun dan batang.
Akibat serangan hama tersebut, petani mulai resah dan khawatir gagal panen, sebab hama tersebut merusak tanaman jagung mulai usia tanam 15-30 hari. Meskipun sudah disemprotkan cairan anti virus, namun hama-hama belum belum terlihat hasilnya.
Iswan seorang petani mengaku lahan jagung miliknya seluas 5 hektar sejak pekan lalu diserang hama ulet grayak yang muncul paska diguyur hujan lebat. Akibatnya, sebagian tanaman daunnya rusak hingga menjalar ke bagian batang, padahal tanaman jagung baru berumur 25 hari.
“Hama ulet grayak merusak masa pertumbuhan tanaman yang berumur puluhan hari. Kami khawatir dan cemas dengan serangan hama ini dapat menyebabkan gagal panen. Modal tanam yang dikeluarkan juga sudah sangat besar,”kata Iswan, Kamis,4 Januari 2024.
Ia juga mengaku terdapat puluhan hektare tanaman jagung di Kecamatan Anak Tuha terserang hama ulet yang terjadi kurang lebih dua Minggu.
Iswanmenduga munculnya wabah ulet akibat pergantian musim kemarau ke musim penghujan,sebab saat tanaman berumur 10-15 hari belum nampak , setelah terjadi hujan wabah tersebut mulai terlihat dengan jelas kerusakan pada daun dan batang.
“Mungkin intensitas hujan mulai tinggi ulet grayak ini berkembang biak dan merusak tanaman jagung milik kami,”keluhnya.
Ia berharap pemerintah melalui PPL atau pihak terkait lainnya dapat memperhatikan nasib petani dengan cara memberikan bantuan berupa obat penghilang hama penyakit, sehingga petani dapat mengatasi ulet ,dan bisa panen jagung meskipun tidak maksimal hasilnya.