Kotaagung (Lampost.co): Pemkab Tanggamus melalui BPBD Tanggamus mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi Lampung untuk melakukan normalisasi sungai pada 4 sungai di Kecamatan Semaka, Tanggamus. Hal itu sebagai upaya antisipasi berulangnya kejadian bencana banjir bandang di wilayah tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Tanggamus Ediansyah mengatakan pihaknya akan mengusulkan sejumlah langkah pencegahan terjadinya banjir bandang di Semaka. Dari sekian banyak usulan, terdapat diantaranya normalisasi sungai serta peningkatan lubang gorong-gorong yang berada dibawah jalan lintas pantai Barat (Jalinpanbar), Tanggamus.
“Untuk normalisasi sungai rencananya akan kami usulkan di 4 titik. Seperti Way Kerap, Way Padawaras dan Way Pesanggrahan,” kata Ediansyah, Senin, 13 Januari 2020.
Kemudian, sejumlah gorong-gorong yang ada di Jalinpanbar juga ada beberapa titik yang butuh pelebaran. Rata-rata diamater gorong-gorong ini masih berukuran 1 meter, sedangkan untuk idealnya dibutuhkan diameter 2 meter. Kecilnya diameter gorong-gorong ini juga menjadi salah satu penyebab meluapnya aliran air keatas badan jalan tempo hari.
“Jadi berdasarkan pengamatan kami kemarin, sejumlah gorong-gorong ini tersumbat. Kemudian air dan menyebar, dampaknya bukan hanya membanjiri badan jalan tetapi juga menggenangi pemukiman warga,” katanya.
Disamping itu, tingginya intensitas hujan kemarin tidak dapat dibendung oleh 2 titik tanggul di Way Kerap dan Way Padawaras. Jebolnya 2 tanggul ini juga menjadi pemicu meluapnya air sungai ke badan jalan dan pemukiman.
“Pandangan saya jebolnya kedua tanggul ini akan lebih baik dari pada hanya 1, karena dampaknya akan terasa lebih besar di masyarakat. Kami menilai, kalau cuma 1 tanggul yang jebol maka aliran air akan terkonsentrasi pada 1 jalur. Akibatnya mungkin jauh lebih parah dari yang terjadi sekarang,” katanya.
Pihaknya juga mengkritisi adanya batang pepohonan yang menjadi salah satu material banjir bandang kemarin. Diduga gelondongan batang kayu ini berasal dari Bukit Barisan di wilayah Semaka.