Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah Kabupaten Tanggamus terus mengkampanyekan secara masif kepada masyarakat mengenai manfaat cuci tangan pakai sabun (CTPS).
Kadis Kominfo Kabupaten Tanggamus Edi Narimo mengatakan bahwa CTPS merupakan perilaku sederhana, namun memiliki dampak luar biasa dalam pencegahan penyakit menular.
“Dampak positif ini perlu dikampanyekan kepada seluruh lapisan masyarakat, agar semua tahu manfaat nyata CTPS secara rutin,” ujarnya, Kamis, 13 Oktober 2021.
Edi mengatakan pada 2008, Kemitraan Cuci Tangan Global (GHP) memprakarsai pencanangan Global Hand Washing Day , dan selanjutnya oleh PBB ditetapkan setiap tanggal 15 Oktober sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPSS). Sejalan dengan hal tersebut, Kabupaten Tanggamus setiap tahun memperingati event penting ini dengan melaksanakan kegiatan Peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun ini secara serentak sampai di tingkat Kecamatan.
“Tahun ini pemkab Tanggamus, jajaran forkompinda dan seluruh OPD mengkampanyekan HCTPSS dengan Tema “Masa Depan Kita di Tangan Kita – Mari Beraksi Bersama untuk Membuat CTPS Nyata bagi Semua” dengan harapan itu bisa menjadi budaya kita,” ujarnya.
Selanjutnya untuk membiasakan perilaku CTPS, Edi mengatakan untuk mewujudkan Indonesia bersih, sehat, dan berkualitas, yang dimulai dari hal-hal sederhana di lingkungan rumah tangga. Misalnya edukasi pada anak dan keluarga tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan, peduli akan kondisi lingkungan sekitar dengan melakukan penghijauan di sekitar rumah, menjaga kebersihan diri pribadi yang dimulai dengan membiasakan cuci tangan pakai sabun, serta mengajak anak-anak untuk membiasakan CTPS sejak usia dini.
“Mengampanyekan gerakan mencuci tangan di masa pandemi Covid-19 di lakukan dengan berbagai cara, salah satunya dukasi adaptasi kebiasaan baru 5 M dilakukan kepada masyarakat melalui media, visual (Laeflet, Baleho), Audio (melalui pesan-pesan yang disampaikan di tempat-tempat strategi, missal ; pemberhentian lampu merah ruang tunggu pasien di Puskesmas dan Rumah sakit, serta tempat tempat pelayanan bagi masyarakat lainnya,” kata dia.
Edi mengatakan peran gerakan mencuci tangan di masa pandemi Covid-19 sangat penting. Sebagai upaya pemberdayaan masyarakat sehingga masyarakat mampu mencegah dan mengendalikan penyebaran dan penularan Covid-19 dengan melakukan 5 M khususnya perilaku CTPS melalui potensi dan sumberdaya yang dimiliki.
“Misalnya sarana cuci tangan yang disiapkan dirumah-rumah bervariasi, tidak hanya terbuat dari wastapel tetapi juga terbuat dari gentong, ember, aliran bambu, drigen, dan lainnya,” kata dia.
Mencuci tangan menurut Edi memiliki banyak manfaat bagi kesehatan masyarakat. Diantaranya mencegah berbagai macam penyakit, membunuh kuman dan mikroorganisme berbahaya lainnya, memutus rantai penyebaran penyakit di masa Pandemi, menghemat pengeluaran, dan mencegah resistensi antibiotik.
“Kebiasaan adalah perilaku yang terus-menerus dilakukan yang pada akhirnya apabila sudah permanen akan menjadi suatu budaya. Oleh karena itu jika kita berharap CTPS jadi budaya,” katanya.
Untuk mendukung itu, Pemkab Tanggamus terus memberikan dukungan baik dari sosialisasi kepada masyarakat hingga penyediaan sarana cuci tangan di tempat umum.
“Tersedianya sarana cuci tangan pakai sabun , merupakan hal yang sangat penting agar perilaku CTPS dapat terpelihara, dapat dilaksanakan secara continue atau dengan kata lain sarana CTPS menjamin keberlanjutan perilaku CTPS, air dan tempat cucitangan sangat berperan penting,” kata dia.
Edi mengatakan tahun 2021x Pemerintah Daerah Kabupaten Tanggamus Bupati, Jajaran Forkompinda dan seluruh Organisasi Perangkat Daerah mengkampanyekan HCTPSS dengan Tema yang telah ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan yaitu ‘Masa Depan Kita di Tangan Kita – Mari Beraksi Bersama untuk Membuat CTPS Nyata bagi Semua” dengan harapan Cuci Tangan Pakai Sabun Budaya Kita’.