BANDAR LAMPUNG (Lampost.co)–Mendukung daya saing produk kopi Nusantara yang tak kalah nikmatnya dengan kopi-kopi impor, PT KAI Divre IV Tanjungkarang mengadakan pembagian kopi gratis kepada warga dan penumpang penikmat kopi yang dikemas dalam acara “Ngopi Bareng KAI – Enjoy Your Journey With Indonesian Coffe #3” di Stasiun Tanjungkarang. Ngopi Bareng akan berlangsung selama dua hari dari tanggal 11 – 12 Maret 2019.
Acara Ngopi Bareng yang dilaksanakan di stasiun Tanjungkarang merupakan bagian dari pelaksanaan kegiatan serentak di 17 stasiun di 15 kota dan di 36 nama KA di Jawa dan Sumatera yang pembukaannya dipusatkan di stasiun LRT Bumi Sriwijaya Palembang oleh Direktur Komersial KAI, Dody Budiawan.
Selain stasiun Tanjungkarang 16 stasiun lainnya adalah stasiun LRT Bumi Sriwijaya Palembang, Gambir, Pasar Senen, Bandung, Cirebon, Semarang Tawang, Purwokerto, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasarturi, Malang, Jember, Medan dan Padang. Secara keseluruhan disediakan sebanyak 50.000 cup kopi.
Banyaknya jumlah kopi yang disajikan mendapat apresiasi dari Museum Rekor Indonesia dengan predikat sebagai “Pemrakarsa dan Penyelenggaraan Pembagian Kopi Terbanyak di Kereta Api dan Stasiun “ yang diterima langsung oleh Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro.
Deputy Executive Vice President Divre IV Tanjungkarang, Beny Herbimawan mengatakan, Ngopi Bareng KAI #3 merupakan wujud dukungan KAI untuk memperkenalkan kopi lokal Indonesia.
“Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan edukasi serta wawasan seputar kopi di nusantara sehingga mampu meningkatkan daya saing kopi asli Indonesia dimasyarakat luas,” ujar Beny.
Bekerja sama dengan Komunitas Kopi Nusantara dalam menyuguhkan kopi gratis di stasiun dan kereta api, KAI Divre IV merangkul 5 barista lokal profesional yang akan meramu dan menyuguhkan 1.250 kopi gratis kepada pecinta kopi di Lampung.
Untuk dapat menikmati kopi gratis, masyarakat dan pengguna kereta api cukup menunjukkan aplikasi KAI Access yang sudah terinstal dan terdaftar di ponselnya kepada petugas di area festival di stasiun Tanjungkarang.