Bandar Lampung (Lampost.co) — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung menguatkan sinergi dengan BPBD kabupaten/kota untuk memitigasi potensi bencana.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Lampung, Joni Toyib mengatakan hal tersebut merupakan tindak lanjut atas instruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk bersiap siaga akan bencana yang berpeluang terjadi di beberapa wilayah yang ada di Lampung. “Selain BPBD kabupaten/kota, koordinasi dengan dinas terkait juga ditingkatkan,” ujarnya, Selasa, 7 November 2022.
Pihaknya juga akan menggencarkan sosialisasi dan edukasi peringatan dini bencana kepada masyarakat. Penggunaan media elektronik atau media sosial bakal semakin diefektifkan agar informasi dapat bergerak cepat dengan target yang lebih luas.
Baca Juga:
Selain itu, BPBD provinsi tengah meningkatkan upaya mitigasi bencana di wilayah-wilayah yang telah dipetakan.
“BNPB juga mengimbau kami untuk melakukan berbagai upaya pencegahan, seperti membersihkan saluran air, naturalisasi sungai, vegetasi tumbuhan berakar kuat, membuat dinding penahan tebing dan lainnya sesuai kondisi,” kata dia.
Baca Juga:
Rusak Diterjang Longsor, Aparat dan Warga Gotong Royong Bangun Jembatan
Untuk diketahui, beragam potensi bencana perlu diwaspadai pada masa peralihan musim kemarau ke musim penghujan. Bencana tersebut antara lain banjir, tanah longsor, puting beliung, dan pergerakan tanah.
Provinsi Lampung menjadi salah satu wilayah yang diminta oleh BNPB untuk mewaspadai bencana pergerakan tanah atau longsor pada November 2023 ini.
Beberapa wilayah yang diprediksi berisiko longsor pada prakiraan waktu tersebut adalah Bandar Lampung, Lampung Selatan, Lampung Timur, Lampung Tengah, Lampung Barat, Lampung Utara, Pesisir Barat, Pringsewu, Metro, Tanggamus, dan Way Kanan.
