Jember (Lampost.co)–Tragedi kecelakaan bus di jalur Bromo pada Minggu malam, 14 September 2025, menggemparkan publik. Delapan orang tewas, termasuk tiga anak, sementara belasan penumpang lain masih menjalani perawatan.
Suasana duka menyelimuti RS Bina Sehat Jember yang kehilangan karyawan sekaligus anggota keluarga besar mereka. Berikut lima fakta penting dari kejadian tersebut :
1. Delapan Korban Jiwa
Tragedi bus di jalur Bromo pada Minggu (14/9) malam menewaskan delapan orang. Tiga di antaranya masih berusia anak-anak. Tujuh jenazah dibawa ke RS Bina Sehat (RSBS) Jember dan satu korban lain dimakamkan di Madiun sesuai permintaan keluarga.
2. Isak Tangis Sambut Jenazah di RSBS Jember
Halaman RSBS Jember dipenuhi tangisan keluarga, kerabat, dan karyawan rumah sakit saat tujuh peti jenazah tiba. Doa bersama dan salat jenazah digelar di halaman parkir sebelum mereka dimakamkan di tempat pemakaman masing-masing.
3. Satu Keluarga Jadi Korban Sekaligus
Dari delapan korban meninggal, satu keluarga menjadi sorotan. Hendra Pratama, karyawan RSBS, tewas bersama istri dan anaknya. Peristiwa ini menambah pilu keluarga besar rumah sakit yang merasa kehilangan besar.
Ada yang Kritis
4. 17 Orang Luka-Luka, Dua Masih Kritis
Selain korban jiwa, terdapat 17 penumpang lain yang mengalami luka berat hingga ringan. Lima belas orang kini dirawat di RSBS Jember, sementara dua korban kritis masih menjalani perawatan intensif di RSUD Tongas dan RSUD dr. Moh. Saleh Probolinggo. Beberapa pasien bahkan harus menjalani operasi darurat.
5. Bus Diduga Alami Rem Blong
Kecelakaan bermula saat bus Hino IND’S 88 bernopol P-7221-UG yang membawa rombongan karyawan RSBS dan keluarga mereka mengalami rem blong di jalan menurun Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Probolinggo. Bus kemudian menabrak pembatas jalan dan sebuah sepeda motor sebelum berhenti. Pihak RSBS menegaskan bahwa perjalanan ke Bromo bukan kegiatan resmi rumah sakit, melainkan inisiatif pribadi para karyawan.








