Bandung (Lampost.co)— Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung mendirikan dapur umum di Kecamatan Kertasari untuk melayani 2.000 pengungsi korban gempa bumi agar dapat terpenuhi kebutuhan pangannya.
Bupati Bandung, Dadang Supriatna, mengatakan gempa bumi magnitudo 5.0 menyebabkan 2.000 jiwa dari delapan desa di Kecamatan Kertasari terpaksa mengungsi sementara waktu. Sebab, rumah mereka mengalami kerusakan sehingga berbahaya untuk di tempati.
“Maka dari itu kita siapkan dapur umum, untuk kebutuhan makannya. Kita juga kasihan, karena mereka tidak bisa masak karena kondisinya tidak bisa diam di rumahnya,” kata Dadang, Kamis, 19 September 2024.
Dadang juga meminta warga untuk bertahan sementara waktu di pengungsian karena gempa susulan yang masih terus terjadi. Sehingga rawan tertimpa material bangunan apabila memaksakan untuk pulang ke rumah.
Ia menyebut bahwa telah terjadi sebanyak 26 kali gempa susulan pasca gempa magnitudo 5.0 yang berpusat di Kabupaten Bandung pada pukul 09.41 WIB.
“Kami menunggu asesmen dari BMKG apabila ternyata relatif aman. Maka silakan warga untuk bisa memperbaiki ataupun membereskan rumahnya masing-masing serta masuk lagi ke rumahnya,” katanya.
Dadang juga turut memberikan instruksi langsung kepada jajaran terkait untuk terus memantau kondisi di lapangan. Serta memastikan kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi.
“Tentunya semua para kepala dinas yang kaitannya dengan penyelamatan untuk bisa menanggulangi kebencanaan ini. Serta memastikan kebutuhan dari para pengungsi terpenuhi,” katanya.
Dadang mengatakan hingga saat ini terdapat enam desa yang terdampak gempa. Dengan ratusan rumah yang mengalami rusak ringan, rusak berat dan sedang. Korban gempa akan terlebih dahulu harus terevakuasi.
“Imbauan sementara ini kita menyiapkan tempat evakuasi. Saya sarankan bagi warga penduduk di sekitar Kecamatan Kertasari kalau bisa langsung ke tempat evakuasi yang sudah tim sediakan,” katanya.