Jakarta (Lampost.co)–Film dokumenter berjudul ‘Dirty Vote’ yang rilis Minggu, 11 Februari 2024, ramai menjadi perbincangan netizen dan menjadi trending topik Indonesia. Bahkan mendulang banyak penonton dalam tempo singkat penayangan. Berdasarkan jumlah views di kanal YouTube pukul 21.00 WIB film Dirty Vote sudah ditonton 1.251.450 kali dan terus bertambah.
Dirty Vote berisi dokumenter yang mengupas tuntas tentang sistem dan metode kecurangan yang berpotensi terjadi di Pemilu 2024. Film berdurasi selama 1 jam 57 detik tersebut mengungkap kecurangan pemilu dengan melibatkan tiga (3) pakar hukum tata negara yakni Bivitri Susanti, Zainal Arifin Mochtar, dan Feri Amsari. Film ini disutradai oleh Dandhy Dwi Laksono.
Dandhy juga tercatat sebagai sutradara dari film fenomenal Sexy Killers yang menceritakan tentang oligarki yang telah menggerogoti sistem demokrasi di Indonesia.
Dandhy mengungkapkan film Dirty Vote bertujuan untuk mengedukasi masyarakat di masa tenang pemilu yang berlangsung selama 3 hari mulai dari tanggal 11 Februari hingga 13 Februari 2024.
“Ada saatnya kita menjadi pendukung capres-cawapres, tapi, hari ini, saya ingin mengajak setiap orang untuk menonton film ini sebagai warga negara,” ujar sutradara Dirty Vote, Dandhy Dwi Laksono, dikutip dari Medcom.id.
Sementara, Bivitri mengatakan secara umum film Dirty Vote merupakan sebuah rekaman sejarah perihal rusaknya demokrasi di Indonesia. Menurutnya, film ini bercerita tentang dua hal.
“Pertama, tentang demokrasi yang tak bisa dimaknai sebatas terlaksananya pemilu, tapi bagaimana pemilu berlangsung. Bukan hanya hasil penghitungan suara, tetapi apakah keseluruhan proses pemilu dilaksanakan dengan adil dan sesuai nilai-nilai konstitusi,” ujar Bivitri.
“Kedua, tentang kekuasaan yang disalahgunakan karena nepotisme yang haram hukumnya dalam negara hukum yang demokratis,” sambungnya.
Trending Topik
Berdasarkan pantauan Medcom.id pukul 19.15 WIB cuitan tentang Dirty Vote ini sudah tembus ratusan ribu. Tepatnya 113 ribu postingan terkait film dokumenter ini.
Berikut ini komentar netizen yang sudah menyaksikan film dokumenter Dirty Vote:
“Closingnya Mbak Bibip di Dirty Vote sangat jelas: untuk menyusun dan menjalankan skenario kotor seperti ini tidak perlu kepintaran dan kecerdasan, yg diperlukan cuma 2: mental culas dan tahan malu. LOUD AND CLEAR!!!!!!,” tulis salah satu netizen.
“Seperti yang disampaikan 3 ahli tata negara dalam film dokumenter Dirty Vote. Desain kecurangan ini tidak muncul semalam tapi sudah lama, terstruktur dan sistematis. Dimulai dari penunjukkan Pj. Gubernur dan Wali kota yang menurut Ombudsman RI dinilai maladministrasi,” timpal netizen lain.
“Bagi Anda yang telah memutuskan untuk memilih, baiknya tonton film ini sebelum ke TPS pada 14 Februari. Film ini penting, mempertatuhkan nasib kita, bangsa dan negara ke depan,” komentar salah satu akun.
Semantara di WhatsApp grup komunitas alumni perguruan tinggi di Lampung, film ini menjadi sorotan tajam yang menuai pro dan kontra. Banyak yang menyangkan mengapa ditayangkan pada saat minggu tenang. Tapi justru pendapat lainnya menyebut waktu yang tepat untuk pencerahan sebelum pencoblosan.
Sri Agustina