Jakarta (Lampost.co) – Presiden Prabowo Subianto menyayangkan situasi Kabupaten Pati yang sempat ricuh akibat kemarahan massa aksi terhadap Bupati Pati Sudewo yang arogan. Hal tersebut tersampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) sekaligus Juru Bicara Presiden RI, Prasetyo Hadi.
Kemudian Pras, begitu sapaan populernya, menjelaskan Presiden Prabowo masih memonitor dinamika yang berkembang. Terutama setelah kebijakan Sudewo menaikkan pajak bumi dan bangunan hingga 250 persen mendapat protes masyarakat. Lalu akhirnya kenaikan itu pun terbatalkan.
“Ya tentunya kalau Beliau ya menyayangkan,” kata Prasetyo menjawab pertanyaan wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 12 Agustus 2025.
Selanjutnya terkait sikap Sudewo yang ternilai banyak warganya arogan. Pras menyebut pemerintah pusat berkali-kali mengingatkan pejabat-pejabat negara. Baik tingkat pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Kemudian harus menyadari pentingnya untuk berhati-hati dalam menyampaikan segala sesuatu.
“Apalagi menyampaikan sebuah kebijakan-kebijakan yang itu akan berdampak kepada masyarakat,” kata Prasetyo.
Hormati Unjuk Rasa
Lalu dalam kesempatan yang sama, Prasetyo menyebut pihaknya menghormati unjuk rasa yang tergelar oleh ratusan ribu warga depan Kantor Bupati Pati. Walaupun demikian, Pras meminta seluruh pihak menahan diri. Terutama setelah aksi massa berujung ricuh hingga ada mobil yang terbakar. Dan Bupati Sudewo terlempar sandal oleh sejumlah demonstran.
“Tentu yang pertama-tama kali selaku pemerintah pusat menaruh perhatian. Dan memohon kepada semua pihak untuk juga menahan diri. Bapak Bupati juga secara personal kami juga berkomunikasi. Kemudian saya juga memonitor terus, berkomunikasi dengan Bapak Gubernur Jawa Tengah. Semoga juga segera bisa kita cari jalan keluar terbaik,” kata Prasetyo Hadi.
Sementara ratusan ribu massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu. Mereka memenuhi jalanan depan Kantor Bupati Pati, Pati, Jawa Tengah, Rabu. Ini untuk berunjuk rasa menuntut Sudewo mundur.
Lalu aksi itu kemudian berujung ricuh terutama saat Bupati Sudewo muncul di tengah-tengah massa. Dan hendak mendengarkan aspirasi demonstran.
Akan tetapi, kehadiran Sudewo kemudian memicu kemarahan publik. Terlihat dari aksi lemparan sandal dan botol plastik air minum kemasan ke arah Sudewo. Kepolisian kemudian membubarkan aksi unjuk rasa tersebut. Dan menangkap 11 demonstran yang teryakini berlaku sebagai provokator.