Jakarta (Lampost.co) – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menilai klarifikasi tertulis Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni terkait foto dirinya bermain domino bersama Azis Wellang tidak serta merta menghapus kesalahan. Walhi menekankan, seorang menteri adalah simbol institusi, sehingga setiap tindakan akan dianggap mewakili kementeriannya.
Manajer Kampanye Hutan dan Kebun Walhi, Uli Arga Siagian, menegaskan bahwa seorang pejabat publik seharusnya lebih berhati-hati dalam memilih relasi maupun kegiatan sosial. “Dalam konteks itu, sangat bijak jika menteri mampu membatasi diri dengan siapa ia berhubungan atau menghadiri pertemuan,” ujarnya, Minggu (7/9).
Ia menambahkan, langkah tersebut penting terlebih di tengah situasi politik dan sosial yang masih sensitif. “Kemarahan masyarakat belum sepenuhnya reda. Maka, kejadian seperti ini bisa menjadi pemantik baru yang justru berbahaya,” katanya.
Tidak Ada Toleransi
Dalam klarifikasinya, Raja Juli menegaskan tidak ada toleransi terhadap siapa pun yang melakukan pelanggaran hukum di kawasan hutan. Namun, Walhi menantang Menteri Kehutanan untuk membuktikan komitmen itu dengan menindak tegas para pelaku pembalakan liar, termasuk orang yang ada dalam foto tersebut.
“Kami menantang menteri kehutanan agar menunjukkan ketegasan dalam penegakan hukum. Jika serius memberantas perusakan hutan, mulailah dari orang yang ada di foto itu,” kata Uli, merujuk pada Azis Wellang.
Menurutnya, Azis telah berstatus tersangka sejak tahun lalu. Karena itu, penindakan terhadap kasus tersebut bisa menjadi bukti nyata keseriusan pemerintah dalam memberantas kejahatan kehutanan. (MI)