Jakarta (Lampost.co) — Mantan Gubernur Bali periode 2018-2023 Wayan Koster meminta maaf secara terbuka ke masyarakat Bali dan Indonesia atas penolakan Timnas Israel berlaga di Piala Dunia U-20 tahun 2022 di Bali. Koster menegaskan tidak menolak Piala Dunia U-20, hanya timnas Israel.
“Perlu dicatat saya tidak anti sepak bola. Masyarakat Bali saya harap menyadari posisi saya yang sulit pada saat itu. Semeton Bali dan anak-anak muda pencinta bola khususnya, tentu saja atas hal tersebut saya mohon maaf,” kata Wayan Koster.
Koster mengaku sudah tiga kali memastikan tim Israel tidak mengikuti Piala Dunia karena tidak ada hubungan diplomati. Setelah konfirmasi kedua, baru diketahui tim Israel ikut, namun belum tentu lolos.
Saat dikonfirmasi ke tiga kalinya, dipastikan timnas Israel ikut dan lolos kualifikasi. Namun panitia mengakatan belum tentu ikut di Bali. Akhirnya 11 Maret 2023 pukul 20. 00 malam mendapat konfirmasi tim Israel lolos kualifikasi dan akan ikut bertanding di Bali.
“Tentu saja saya harus menyikapi ini dengan melihat berbagai pertimbangan. Pertama adalah secara ideologis itu dalam Konferensi Asia Afrika di Bandung itu tidak ada hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Israel dan kemudian juga ada aturan di Kementerian Luar Negeri itu, ” katanya.
Dengan tidak ada hubungan diplomatik, maka pertandingan tidak boleh ada bendera dan tidak boleh menyanyikan lagu nasional Israel.
Wayan Koster mengaku, jika dirinya harus mempertimbangkan dari berbagai sisi. Termasuk pertimbangan recovery pariwisata Bali yang menjadi lokomotif ekonomi pasca dihantam Covid-19 selama dua tahun (2020-2023).
“Buat saya yang utama pertimbangannya adalah kita sedang dalam posisi recovery atau pemulihan pariwisata Bali pascapandemi Covid-19. Korelasinya dengan penolakan Israel,” katanya.
Ia akhrinya memutuskan menolak Israel demi menyelamatkan masyarakat Bali, ekonomi Bali, serta pariwisata Bali. Wayan Koster sadar keputusan yang ia ambil itu akan berdampak pada karir politiknya.
Pemulihan pascapandemi
Perjuangan pemulihan wisata dan ekonomi bali akibat covid-19 tidak mudah. Jika protes elemen itu berlarut dan masuk ke Bali akibat Pemprov Bali menerima Israel, tentunya akan sangat berdampak pada keamanan dan kenyamanan wisatawan di Bali.
Pada Desember 2022, kunjungan wisatawan baru mulai membaik dengan kunjungan 2 juta wisatawan domestik dan mancanegara. Meski jauh dari sebelum covid, yang mencapai 6,3 juta wisatawan mancanegara pada 2019.
“Setelah kita bekerja keras menangani pandemi Covid-19 yang muncul sejak Maret 2020 dengan upaya skala niskala kita baru bisa memulihkan 7 Maret 2022 atau selama dua tahun. Kita melihat perkembangannya sudah melandai saya melakukan upaya memberanikan diri untuk membuka wisatawan mancanegara masuk ke Bali tanpa karantina berlaku 7 Maret 2022,” ujarnya.
Dari Agustus 2021 hingga Januari 2022 orang asing ke Bali hanya ratusan orang. “Dampaknya banyak hotel tutup, karyawan kena PHK, dan di rumahkan. Dampak terpuruknya pariwisata terhadap perekonoman Bali itu besar sekali, karena kontribusi pariwisata terhadap Perekonomian Bali 54% lebih, ” jelasnya.
Sejak 7 Maret dan pelan-pelan selama 2022 terus sampai membaik di luar dugaan cukup cepat Desember 2022 sudah tercatat kunjungan wisatawan jauh melampaui target 2 jutaan.
Menurutnya, sebenarnya yang ia lakukan ini pilihan yang sangat sulit tidak bisa di kompromikan. Maka pilihannya waktu itu, adalah agar pariwisata ini tidak terganggu pemulihannya, tetap bisa berlangsung momentum pemulihan pariwisata dan bisa bangkit kembali.
“Karena kalau ini terganggu, terpotong lagi, tidak berlanjut pemulihan, tidak bisa bangkit akan berefek panjang lagi bisa tahunan lagi kita akan mengalami situasi berat akibat daripada situasi yang tidak kondusif ini,” ujarnya.