Jakarta (lampost.co)–Pengajuan seni ukir Jepara sebagai warisan budaya tak benda UNESCO butuh dukungan nyata masyarakat.
“Secara administratif proses pendaftaran seni ukir Jepara sebagai WBTB UNESCO membutuhkan dukungan semua pihak. Termasuk masyarakat dan komunitas yang ada di Jepara,” kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat saat kunjungan Duta Besar Bosnia-Herzegovina untuk Indonesia, Armin Limo di Jepara, Selasa, 27 Mei 2025.
Kunjungan Duta Besar Armin Limo ke Jepara merupakan bagian dari proses pengajuan seni ukir Jepara sebagai WBTB UNESCO. Melalui mekanisme ekstensi dengan seni ukir kayu di Kota Konjic, Bosnia-Herzegovina yang sudah lebih dahulu terdaftar sebagai WBTB di UNESCO pada 2017.
Pada acara yang berlangsung di Pendopo Kabupaten Jepara tadi malam juga berlangsung
penandatanganan deklarasi dukungan pengajuan seni ukir Jepara.
Menurut Lestari, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, kedatangan Dubes Bosnia-Herzegovina ke Jepara merupakan momentum penting bagi masyarakat Jepara yang saat ini sedang berupaya mengajukan seni ukir Jepara sebagai WBTB UNESCO.
Rerie, sapaan akrab Lestari menilai, penandatanganan deklarasi dukungan oleh segenap tokoh dan masyarakat Jepara menunjukkan keberadaan seni ukir Jepara yang sudah menjadi bagian keseharian kehidupan masyarakat.
Proses Pengajuan
Ia mengungkapkan, proses pengajuan seni ukir Jepara sebagai WBTB UNESCO melalui mekanisme ekstensi ini masih sangat tergantung pada kesediaan Pemerintah Kota Konjic di Bosnia-Herzegovina.
Rerie sangat berharap, dukungan semua pihak dapat terus diwujudkan, sehingga kearifan lokal masyarakat berupa seni ukir Jepara tetap lestari dan sebagai WBTB dunia.