Jakarta (lampost.co)–Ulah tersangka perundung siswa, Ivan Sugianto, yang memaksa seorang siswa menggonggong bak anjing, menuai sanksi berikutnya.
Kepolisian telah menangkapnya, dan kini Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memblokir rekening pengusaha hiburan malam di Surabaya itu.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni setuju atas pemblokiran itu. “Apresiasi PPATK yang gerak cepat ambil inisiatif untuk telusuri aliran uang orang bermasalah tersebut. Dan kalau PPATK sudah sampai memblokir, hampir pasti terdapat kejahatan keuangan yang bersangkutan,” ujar Sahroni di Jakarta, kemarin.
Pernyataan tersebut menanggapi Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, yang memblokir rekening Ivan Sugianto terkait Valhalla Spectaclub Surabaya.
PPATK menyebut pemblokiran tersebut terkait beberapa kasus dan masih dalam proses analisis.
Sahroni mendorong PPATK untuk segera menyelesaikan analisisnya agar aparat penegak hukum bisa menindaklanjuti.
“Ya, jadi kita tahu sekarang, selain kelakuannya yang buruk, dia juga mencari uang dari dugaan aktivitas ilegal,” kata Sahroni.
Lebih lanjut, Sahroni pun meminta pihak kepolisian dan Kejaksaan Agung bersiap untuk menindak berdasarkan laporan analisis yang dikeluarkan oleh PPATK nantinya.
Sahroni menyampaikan bahwa aliran uang yang diduga bermasalah tersebut telah menjalar ke mana-mana dan bisa melibatkan banyak pihak.