Jakarta (Lampost.co)— Rencana Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk mengirim pasukan perdamaian ke Palestina telah menarik perhatian internasional dan menganggap sebagai langkah moderat.
“Dunia melihat ide-ide konstruktif datang dari Indonesia. Di mana Prabowo siap mengirim pasukan perdamaian,” ujar pakar hubungan internasional, Teuku Rezasyah, dalam diskusi virtual berjudul “Turki Siap Serang Israel,” yang tayang di YouTube Medcom.id (Lampung Post grup) pada Sabtu, 3 Agustus 2024.
Reza menyatakan bahwa upaya perdamaian yang Indonesia lakukan lebih baik dari pada dengan Turki. Namun, ia juga menyebutkan kemungkinan adanya koalisi antara Indonesia dan Turki dalam misi pasukan perdamaian untuk Palestina.
“Mungkin akan ada koalisi dalam pasukan perdamaian internasional. Di mana Indonesia mewakili Asia dan Turki mewakili Timur Tengah dan Afrika,” jelasnya.
Selain itu, Reza juga mencatat bahwa Turki memiliki sistem persenjataan yang canggih. Karena merupakan anggota dari Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
“Ada kekhawatiran dari Israel karena Turki masih anggota NATO. Turki memiliki standar persenjataan NATO dan tentara mereka terbiasa berlatih dengan NATO,” tambahnya.
Sebelumnya, Presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto, menyatakan bahwa Indonesia bersedia mengirim tersebut. Untuk menegakkan gencatan senjata di Gaza jika di perlukan.
“Jika di butuhkan dan diminta oleh PBB. Kami siap menyumbangkan kesatuan yang signifikan untuk menjaga dan memantau gencatan senjata ini. Serta memberikan perlindungan dan keamanan kepada semua pihak,” kata Prabowo, seperti dikutip dari Channel News.
Aksi Damai
Sementara itu, Massa yang mengatasnamakan Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) menggelar Aksi Hari Solidaritas Internasional untuk tahanan Gaza dan Palestina. Aksi dilakukan di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu, 3 Agustus 2024.
Dalam aksinya, massa menggelar shalat gaib atas meninggalnya pemimpin Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh. Mereka berdzikir, selawatan, dan berorasi membela Palestina.
Ketua Pelaksana ARI-BP KH Zaitun Rasmin mengatakan, pihaknya mengajak masyarakat dan dunia internasional agar lebih peduli terhadap warga Gaza dan Palestina yang ditahan Israel. Serta, aktif mengultimatum Israel membebaskan para tahanan Palestina.
4o