Jakarta (Lampost.co) – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh, Said Iqbal, menyebut ribuan buruh akan menggelar aksi di Istana Presiden, Jakarta, Rabu, 5 Maret 2025. Tak hanya pada Istana Negara, ribuan buruh juga akan menggelar aksi di Semarang dengan membawa tuntutan menolak pemutusan hubungan kerja (PHK) buruh Sritex dan ribuan buruh lainnya.
“Indonesia 2025 darurat PHK ratusan ribu buruh,” terang Iqbal, Minggu, 2 Maret 2025.
Kemudian Iqbal menerangkan para buruh yang melakukan aksi mendesak pemerintah. Hal itu agar membongkar total penyebab Sritex tutup dan mem-PHK puluhan ribu pekerja PT Sritex. Serta hampir ratusan ribu buruh ter-PHK pada anak perusahaan Sritex dan supplier Sritex.
Baca Juga :
“Selamatkan industri nasional dan sektor riil. Ada ancaman badai PHK ratusan ribu buruh tahun 2025,” tegasnya.
“Hapus sistem outsourcing yang semakin masif,” tambahnya.
Selanjutnya Iqbal menegaskan pemerintah juga perlu menjamin perusahaan membayar THR buruh tahun 2025.
Jangan sampai, kata Iqbal, pemutusan kontrak dan PHK buruh Sritex sebagai cara menghindari pembayaran THR. Tuntutan lainnya, ujar Iqbal, yakni mendesak agar budaya korupsi dihentikan. Kemudian menurutnya, korupsi makin merajalela yang membuat buruh makin sengsara.
“Cabut Permendag Nomor 8 Tahun 2023 yang membuka pintu impor secara ugal-ugalan. Dan menjadi penyebab PHK besar-besaran pada sektor tekstil serta impor truk,” katanya.