Kendari (Lampost.co): Ribuan guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) memadati Pengadilan Negeri (PN) Andoolo, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel). Massa guru tersebut untuk memberikan dukungan kepada guru honorer SDN 4 Baito Supriyani dalam menjalani sidang perdananya.
Melansir Antara, dalam pantauan di PN Andoolo, ribuan pedemo mulai mendatangi PN Andoolo pada pukul 09.00 WITA. Mereka berangsur-angsur datang mengelilingi kantor pengadilan dengan menggunakan baju kesatuan PGRI dengan meneriakkan kata “hidup guru”.
Baca juga: Polres Kanawe Selatan Terjunkan 500 Personel Jaga Sidang Perdana Guru Supriyani
Dukungan itu oleh ribuan guru berikan kepada Supriyani untuk menjalani sidang perkara yang menimpanya. Yaitu terkait dengan tuduhan penganiayaan kepada salah seorang siswanya di SDN 4 Baito.
Salah seorang guru SDN 2 Andoolo Darma saat di Konsel, Kamis, 24 Oktober 2024, mengatakan bahwa aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas sesama guru. Terlebih lagi ada guru yang tertindas.
“Sebagai guru harus kawal terus kasus ini. Saya rela tidak masuk mengajar untuk membela saudara saya ini (Supriyani),” kata Darma.
Selama dia menjadi guru dalam kurun waktu 22 tahun, tidak akan ada guru yang tega menyakiti anak didiknya seperti itu. Apalagi siswa yang menjadi korban dalam tuduhan kasus Supriyani itu masih duduk di bangku kelas 1 SD.
“Sekejam apa pun guru itu tidak akan pernah sampai tega. Saya memang sering juga mengomel di sekolah, tetapi tidak pernah pukul anaknya orang,” ujarnya.
Darma mengungkapkan bahwa alasan mereka ke PN Andoolo hanya untuk menuntut kepada para penegak hukum untuk membebaskan Supriyani.
Sementara itu, Ketua PGRI Kecamatan Palangga Selatan Abdurrahim mengatakan bahwa aksi tersebut merupakan bentuk dukungan dari rekan seprofesi guru untuk memberikan dukungan kepada Supriyani yang tengah tertimpa musibah.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News