Jakarta (Lampost.co) – Sebuah asteroid yang terakhir terlihat saat manusia purba Neanderthal masih hidup sekitar 80.000 tahun lalu akan melintasi Bumi. Bahkan, benda langit itu dapat terlihat dengan mata telanjang pada akhir pekan ini.
Asteroid purba itu bernama A3 (Tsuchinshan-ATLAS), dan memiliki julukan “komet abad ini” karena penampilannya yang terang dan jelas. Asteroid tersebut pertama kali ditemukan pada Januari 2023 dan terus menjadi sorotan para astronom.
Objek luar angkasa itu berasal dari Awan Oort, wilayah yang mengelilingi tata surya dan penuh miliaran objek, termasuk komet. “Kehadiran komet seperti A3 sangat langka dan momen penting bagi para pengamat langit,” kata RAS.
Pecinta astronomi di belahan bumi bisa lebih dulu melihat A3, dan kini giliran warga di belahan bumi utara dapat menikmati pemandangannya.
Prediksi para astronom, asteroid itu berada pada posisi terbaik untuk masyarakat amati antara 12 hingga 30 Oktober. Komet bisa terlihat dengan teropong, bahkan tanpa alat khusus, terutama di area dengan langit cerah dan minim polusi cahaya.
Wakil Direktur RAS, Robert Massey, menyebut fenomena itu kesempatan bagi fotografer untuk mengabadikannya. “Asteroid itu dapat terpotret dengan baik menggunakan kamera digital single-lens reflex (DSLR) dan eksposur panjang untuk menangkap detailnya,” kata dia.
Asteroid seperti A3 (Tsuchinshan-ATLAS) memberikan wawasan berharga tentang tata surya awal. Sebab, banyak dari objek di Awan Oort tidak pernah mencapai wilayah dalam tata surya.
Penampakannya bukan hanya momen langka, tetapi kesempatan untuk memahami lebih jauh dinamika benda langit yang ada sejak zaman prasejarah.
Bagi yang tertarik melihat langsung, sepatutnya mencari lokasi pengamatan dengan minim cahaya buatan dan mempersiapkan teropong atau kamera untuk pengalaman yang lebih optimal.
Sebab, fenomena itu tidak akan terulang dalam waktu dekat dan menjadikan kesempatan langka bagi masyarakat untuk menyaksikan sejarah kosmis terkait masa manusia purba.