Jakarta (Lampost.co) – Penjelajah Mars milik NASA, Curiosity, secara tidak sengaja menemukan harta karun luar biasa di permukaan Planet Mars. Roda Curiosity memecahkan sebuah batu yang awalnya terlihat biasa saja saat melintasi kawasan Saluran Gediz Vallis pada Mei lalu.
Namun, batu tersebut ternyata menyimpan kristal kuning belerang murni sekaligus menjadi penemuan yang sangat langka di Mars.
Penemuan itu mengejutkan para ilmuwan karena belerang biasanya dalam bentuk senyawa, seperti sulfat, bukan sebagai unsur murni. Kristal belerang murni itu tersembunyi di dalam batu yang terbelah akibat tekanan dari kendaraan Curiosity yang memiliki berat 899 kilogram.
Menurut Ashwin Vasavada, ilmuwan proyek dari Jet Propulsion Laboratory NASA, penemuan itu bisa sam dengan menemukan oasis di padang pasir.
“Seharusnya belerang murni tidak ada di sana. Jadi sekarang kami harus menjelaskannya,” ujar Vasavada dalam keterangan resmi yang dikutip dari ScienceAlert, Senin (25/11/2024).
Pasalnya, belerang murni hanya terbentuk dalam kondisi geologis tertentu, yang sebelumnya belum terjadi di Mars. Hal itu memunculkan pertanyaan baru tentang proses geologi dan evolusi Mars yang selama ini belum sepenuhnya para ilmuwan pahami.
Sebaliknya, bentuk belerang lain seperti sulfat sudah sering ada di Mars. Sulfat adalah garam yang terbentuk ketika belerang bercampur dengan mineral lain di dalam air dan mengering setelah air menguap.
Kehadiran sulfat itu sering kali menjadi petunjuk penting tentang sejarah air di Mars, termasuk iklim dan cuaca di masa lalu. Namun, penemuan belerang murni itu menunjukkan Mars memiliki sejarah geologis yang lebih kompleks dan unik daripada yang sebelumnya.
Sejarah Air Mars
Saluran Gediz Vallis adalah kawasan kaya sejarah geologi Mars. Kawasan itu penuh jejak sungai kuno yang pernah mengalir di permukaan Mars miliaran tahun. Selain itu, bebatuan di sepanjang saluran itu menyimpan sisa-sisa mineral yang terbentuk dari interaksi air dengan batuan.
Curiosity mengebor beberapa batu di wilayah itu untuk mengambil sampel dan menganalisis kandungan kimianya. Analisis lebih lanjut perlu untuk memahami kristal belerang murni itu terbentuk dan tersebar di permukaan Mars.
Sebab, kondisi spesifiknya untuk pembentukan mineral ini. Penelitian lebih lanjut, termasuk pemodelan geologi Mars yang lebih rinci untuk menjawab misteri ini.
Sementara itu, Curiosity akan terus menjelajahi kawasan Gediz Vallis untuk mencari penemuan lain yang dapat memperkaya pemahaman tentang sejarah air dan kehidupan di Mars.