• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Minggu, 06/07/2025 01:13
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Oasis

Misteri Gelembung Fermi di Bima Sakti

Effran by Effran
31/10/24 - 09:11
in Oasis
A A
Ilmuwan astronomi akhirnya menciptakan peta galaksi Bima Sakti paling terperinci yang pernah ada.

Ilmuwan astronomi akhirnya menciptakan peta galaksi Bima Sakti paling terperinci yang pernah ada.

Jakarta (Lampost.co) — Ilmuwan menggunakan Teleskop Luar Angkasa Sinar Gamma Fermi milik NASA mengidentifikasi gelembung misterius di atas dan di bawah galaksi Bima Sakti.

Hal itu sebagai struktur itu terbentang sepanjang 25.000 tahun cahaya dan hanya terlihat melalui emisi sinar gamma.

Penemuan Gelembung Fermi menarik perhatian para astronom. Mereka hingga kini terus mempelajari asal usul dan sifat energi tinggi yang memancar dari gelembung tersebut.

Memiliki tepian yang jelas dan simetri unik, struktur itu terbentuk melalui pelepasan energi yang cepat. Namun, penyebab pasti munculnya struktur itu masih menjadi misteri bagi komunitas ilmiah.

Gelembung Fermi pertama kali terlihat setelah menghilangkan kabut sinar gamma yang ada di sekitar wilayah tersebut. Kabut itu terdiri dari partikel berenergi tinggi yang berinteraksi dengan gas, debu, dan cahaya di Bima Sakti. Sehingga, membuat pengamatan Gelembung Fermi menjadi tantangan tersendiri.

Salah satu hipotesis yang muncul menyatakan struktur itu bisa jadi jejak dari aktivitas lubang hitam supermasif di pusat galaksi, yaitu Sagitarius A.

Menurut teori, materi yang tersedot lubang hitam, seperti awan gas, bisa keluar kembali dalam bentuk pancaran energi tinggi yang menyebabkan terbentuknya Gelembung Fermi.

Ada juga teori lain yang menyebutkan angin bintang dan supernova di sekitar pusat galaksi menghasilkan energi untuk memunculkan gelembung ini.

Beberapa peneliti beranggapan energi dari pembentukan bintang di pusat galaksi dapat memicu angin bintang, yang secara langsung berkontribusi pada penciptaan struktur ini.

Dalam sebuah penelitian 2023, ilmuwan dari Tokyo Metropolitan University (TMU) menunjukkan angin dari lubang hitam supermasif mampu memberikan energi besar pada gas sekitarnya. Sehingga, memicu terjadinya gelombang balik yang menghasilkan Gelembung Fermi.

Temperatur Tinggi

Studi yang Monthly Notices of the Royal Astronomical Society publikasikan mencatat model simulasi numerik dan memprediksi temperatur tinggi di area gelembung.

Meskipun temuan itu menguatkan teori tentang pembentukan Gelembung Fermi, asal usulnya tetap belum pasti. Kompleksitas fenomena antargalaksi dan kehalusan struktur ruang angkasa menjadi tantangan besar bagi ilmuwan untuk mengumpulkan data yang lebih akurat.

Kurangnya konsensus ilmiah ini mendorong berbagai observatorium untuk terus mengamati pusat galaksi guna mencari data yang lebih dalam.

Selain itu, teknologi teleskop canggih yang akan datang dapat mengungkap lebih banyak detail tentang fenomena misterius itu. Sekaligus menambah pemahaman manusia mengenai evolusi galaksi kita.

Tags: Bima SaktiGelembung FermiLubang Hitampenelitian astrofisikaSagitarius Asinar gammastruktur galaksi
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Kehidupan anak prasejarah. Dok

Begini Kehidupan Anak Prasejarah, Permainan hingga Pendidikan

by Effran
12/12/2024

Jakarta (Lampost.co) -- Kehidupan anak pada masa prasejarah ternyata memiliki banyak kesamaan dengan zaman modern, terutama dalam hal eksplorasi, pendidikan,...

Orang dengan penyakit kanker sedang dalam pemeriksaan dokter. Dok Freepik

2 Hewan ini Mampu Deteksi Kanker Lebih Awal dari Alat Canggih

by Effran
08/12/2024

Washington (Lampost.co) – Penelitian terbaru mengungkapkan terdapat dua hewan yang memiliki kemampuan untuk melakukan deteksi kanker lebih awal dari teknologi...

Retakan daratan bumi di Benua Afrika.

Retakan 6.400 Kilometer Daratan Bumi di Benua Afrika, Begini Dampaknya

by Effran
05/12/2024

Jakarta (Lampost.co) – Benua Afrika sedang mengalami fenomena geologi unik berupa retakan besar yang berpotensi membelah daratan bumi tersebut menjadi...

Load More
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.