• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Kamis, 03/07/2025 13:23
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Oasis

Sebuah Kehidupan Terjebak di Bawah Lapisan Es Mars

Effran by Effran
24/10/24 - 11:30
in Oasis
A A
NASA temukan batu biru misterius di Mars. Dok NASA

NASA temukan batu biru misterius di Mars. Dok NASA

Jakarta (Lampost.co) – Penelitian terbaru tentang Planet Mars makin memperkuat keyakinan para ilmuwan adanya kehidupan tersembunyi di bawah lapisan es berdebu.

Permukaan planet merah tersebut diduga berfungsi sebagai pelindung alami dari radiasi berbahaya yang membombardir planet. Sebab, Mars tidak memiliki atmosfer dan medan magnet seperti Bumi yang mampu menahan radiasi.

Mengutip dari Indy100 pada Selasa (22/10), Aditya Khuller dari NASA’s Jet Propulsion Laboratory menjelaskan es yang bercampur debu di Mars memiliki keistimewaan.

Debu yang terdapat di lapisan es tersebut bisa menghalangi radiasi ultraviolet (UV) yang berbahaya, sekaligus tetap membiarkan cahaya masuk.

Cahaya itu dapat menjadi sumber energi bagi organisme yang membuat hidup di bawah es, mirip dengan mekanisme yang terjadi pada beberapa organisme di Bumi.

“Es yang bercampur dengan debu Mars bisa melindungi kehidupan yang terperangkap di bawah permukaannya dari radiasi. Sementara tetap memungkinkan cahaya masuk untuk menopang kehidupan,” ujar Khuller.

Zona Layak Huni di Mars

Namun, para ilmuwan masih harus menemukan “zona layak huni bersifat radiatif” di Mars. Area yang terdapat cukup campuran es dan debu untuk menahan radiasi berbahaya, tetapi tetap bisa membuat proses fotosintesis terjadi.

Proses itu sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan mikroorganisme di Mars. Selain itu, tantangan lainnya untuk menemukan lokasi dengan suhu yang tidak terlalu ekstrem.

Peneliti percaya dalam kondisi tertentu, debu di Mars dapat menyebabkan pencairan es sementara saat suhu planet merah tersebut naik di atas titik beku. Kondisi itu berpotensi membuat organisme hidup untuk bertahan.

Penemuan itu makin menarik perhatian, terutama di tengah rencana ambisius Elon Musk, pendiri SpaceX, yang berencana memindahkan manusia ke Mars. Meski Musk berencana mengirim Starship ke Mars dalam dua tahun ke depan, banyak ilmuwan yang khawatir tentang kemampuan manusia untuk bertahan hidup di planet tersebut.

Tantangan seperti radiasi tinggi dan suhu ekstrem di Mars membuat para peneliti pesimis manusia dapat bertahan dan berkembang dengan baik tanpa adanya perlindungan atau adaptasi khusus.

Tags: Elon Muskes Marskehidupan di MarsNASA Jet Propulsion Laboratoryorganisme Marspenelitian MarsStarship Marszona layak huni Mars
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Kehidupan anak prasejarah. Dok

Begini Kehidupan Anak Prasejarah, Permainan hingga Pendidikan

by Effran
12/12/2024

Jakarta (Lampost.co) -- Kehidupan anak pada masa prasejarah ternyata memiliki banyak kesamaan dengan zaman modern, terutama dalam hal eksplorasi, pendidikan,...

Orang dengan penyakit kanker sedang dalam pemeriksaan dokter. Dok Freepik

2 Hewan ini Mampu Deteksi Kanker Lebih Awal dari Alat Canggih

by Effran
08/12/2024

Washington (Lampost.co) – Penelitian terbaru mengungkapkan terdapat dua hewan yang memiliki kemampuan untuk melakukan deteksi kanker lebih awal dari teknologi...

Retakan daratan bumi di Benua Afrika.

Retakan 6.400 Kilometer Daratan Bumi di Benua Afrika, Begini Dampaknya

by Effran
05/12/2024

Jakarta (Lampost.co) – Benua Afrika sedang mengalami fenomena geologi unik berupa retakan besar yang berpotensi membelah daratan bumi tersebut menjadi...

Load More
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.