Bandar Lampung (Lampost.co) — Timnas Indonesia menghadapi laga-laga krusial dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Penambahan pemain keturunan yang belum memperkuat skuad Garuda menjadi salah satu strategi untuk menghadapi laga-laga tersebut.
- Penambahan pemain keturunan bisa membuat Timnas Indonesia memiliki kualitas dan kedalaman skuad.
- Kedatangan pemain-pemain barudapat memperbaiki kekurangan di sektor-sektor tertentu.
- Kehadiran mereka bisa meraih hasil terbaik dalam dua laga mendatang.
Pertimbangkan Panggil 4 Pemain Keturunan
Pelatih Shin Tae-yong dikabarkan sedang mempertimbangkan memanggil empat pemain keturunan yang bisa memperkuat timnas menghadapi dua pertandingan penting melawan Australia dan Bahrain pada Maret 2025 mendatang.
Dua laga Timnas Indonesia pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia melawan Australia pada 20 Maret 2025 di Sydney Football Stadium. Kemudian giliran menjamu Bahrain lima hari kemudian di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Baca juga: Keputusan Resmi AFC Atas Permintaan Bahrain Main Tempat Netral Lawan Timnas Indonesia
Empat Poin
Untuk bisa melanjutkan langkah ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia harus meraih minimal empat poin dari dua laga tersebut. Raihan poin tersebut dari hasil imbang melawan Australia dan kemenangan saat menjamu Bahrain di kandang. Di klasemen Grup C, skuad Garuda saat ini mengumpulkan enam poin dari enam laga dan sementara menduduki posisi ketiga.
Perkuat Kedalaman Skuad
Dengan menghadapi lawan-lawan tangguh di dua laga krusial ini, Shin Tae-yong menganggap perlu untuk memperkuat kedalaman skuadnya dengan pemain-pemain baru, terutama dari kalangan keturunan yang memiliki potensi besar.
Empat Pemain Keturunan yang Berpotensi Memperkuat Timnas Indonesia
Berikut adalah empat pemain keturunan yang dapat memperkuat Timnas Indonesia di laga melawan Australia dan Bahrain:
Elkan Baggott
Elkan Baggott, bek tengah berdarah Inggris-Indonesia, merupakan salah satu pemain yang bisa menambah kualitas pertahanan Timnas Indonesia. Dengan kaki kiri yang kuat, Elkan memberikan dimensi baru di lini belakang. Sebagai bek tengah, Elkan bisa menjadi pilihan utama di lini pertahanan, terutama untuk menghadapi tekanan serangan dari Australia. Namun, hubungan yang sedikit kurang harmonis dengan pelatih Shin Tae-yong bisa menjadi hambatan sehingga perlu ada komunikasi lebih lanjut untuk membawa Elkan kembali ke skuad Garuda.
Ezra Walian
Penampilannya dalam beberapa tahun terakhir terus berkembang positif. Ezra Walian, pemain kelahiran Belanda dengan darah Makassar, kini bermain di Liga 1 bersama Persik Kediri dan menunjukkan performa yang cukup menjanjikan. Dalam 16 penampilan musim ini Ezra mencetak dua gol dan empat assist musim ini. Kemampuan teknisnya yang mumpuni, termasuk tendangan bebas yang akurat, menjadikannya pilihan ideal baik di lini tengah maupun depan. Dengan pengalaman sebelumnya, Ezra bisa menambah daya gedor Timnas Indonesia dalam menghadapi Australia dan Bahrain.
Marc Klok
Marc Klok, gelandang asal Belanda sebelumnya menjadi andalan Shin Tae-yong di lini tengah, juga bisa kembali mendapatkan kesempatan. Setelah sempat kehilangan tempat setelah Piala Asia 2023, Klok menunjukkan konsistensi yang luar biasa di Liga 1 bersama Persib Bandung. Dia membawa tim berjuluk Maung Bandung itu meraih gelar juara Liga 1 2024-2025 dan kini membawa tim bercokol di posisi kedua klasemen sementara Liga 1. Klok merupakan pemain yang memiliki visi bermain yang baik, serta kemampuan distribusi bola yang sangat mendukung permainan Timnas Indonesia.
Ole Romeny
Penyerang FC Utrecht, Ole Romeny, menjadi pemain keturunan selanjutnya yang berpotensi memperkuat Timnas Indonesia. Proses naturalisasinya sempat mengalami keterlambatan karena jadwal reses DPR, namun PSSI terus berupaya agar proses tersebut bisa segera terselesaikan.
Romeny dapat memberikan tambahan kekuatan di lini depan Timnas Indonesia, yang sejauh ini sering kesulitan dalam mencetak gol. Dengan tubuh yang tinggi dan postur yang ideal sebagai penyerang, Romeny bisa menjadi solusi menambah kedalaman skuad Indonesia di sektor serangan.