Bucharest (Lampost.co) — Pelatih Manchester United (MU), Ruben Amorim mengubah posisi Kobbie Mainoo dalam pertandingan Liga Europa melawan Steaua Bucharest, Jumat, 31 Januari 2025 dini hari WIB.
MU menutup babak grup Liga Europa dengan kemenangan 2-0 atas tuan rumah Steaua Bucharest. Dua gol kemenangan MU tercipta melalui Diogo Dalot dan Kobbie Mainoo.
Uniknya, pelatih Ruben Amorim mengubah posisi Mainoo sebagai gelandang serang dalam formasi 3-4-2-1 bersama Christian Eriksen. Selain itu, Amorim menilai Mainoo bermain lebih efektif di laga ini.
Baca Juga:
MU Lolos ke Babak 16 Besar Liga Europa Usai Kalahkan FCSB 2-0
Selain mencetak gol, Mainoo juga menjadi penghubung antara lini tengah dan depan dengan baik. Ia meringankan tugas Eriksen sebagai distributor bola di laga ini.
“Kobbie Mainoo bermain di posisi berbeda, dengan lebih banyak kebebasan, lebih dekat dengan kotak penalti lawan. Dia sangat teknikal, bisa mengubah permainan di posisi itu,” kata Amorim.
“Jadi saya pikir itu posisi yang bagus untuknya, kita akan lihat. Tapi saya senang melihat Kobbie lebih menikmati permainan,” urainya.
“Terkadang ia khawatir karena harus ikut membantu pertahanan dan saya tahu ia mencoba melakukan itu. Hari ini (saat pertandingan) saya merasa Kobbie jauh lebih menikmati permainan dan saya senang untuknya,” ulasnya.
“Dia sedikit kesulitan bertahan sebagai gelandang, sekarang lebih dekat dengan kotak penalti sebagai nomor 10. Anda bisa merasakan ia bisa bermain lebih baik dekat dengan kotak penalti,” tutupnya.
Merasa Bahagia
Sebelumnya, Ruben Amorim merasa bahagia usai timnya bisa meraih kemenangan atas Steaua Bucharest. Menurutnya, kemenangan bisa meningkatkan moral tim dan membuat persiapan menuju laga berikutnya lebih baik lagi.
“Itu adalah kemenangan besar bagi kami. Kebahagiaan dari kemenangan. Perasaan setelah meraih kemenangan, ini sangat besar bagi kami,” kata Amorim di laman resmi klub.
“Kami akan melaju ke babak selanjutnya. Kami akan mempersiapkan diri untuk menghadapi fase selanjutnya. Tapi hal terpenting adalah istirahat karena kami punya laga yang harus dilakoni Minggu nanti,” ungkapnya.
Amorim juga menyoroti perbaikan performa MU pada babak kedua di laga tersebut. Ia menilai hal tersebut tak lepas dari menurunnya intensitas tekanan Steaua yang kelelahan usai menekan dengan intensitas tinggi sepanjang babak pertama.
“Kami bermain cukup baik tapi terlalu lambat. Lawan juga bermain lebih dekat ke gawang kami pada babak pertama dan mereka menutup semua ruang. Mereka menekan tiga bek kami dengan satu pemain saja, tapi kami bisa menciptakan peluang,” jelasnya.
“Pada babak kedua Anda bisa lihat lawan mulai kelelahan dan lebih lambat ketika menutup ruang. Kami punya lebih banyak ruang dengan Kobbie di antara lini dan situasi satu lawan satu dari Amad dan kecepatan Alejandro Garnacho,” paparnya.