Jakarta (Lampost.co)—Laga puncak Euro 2024 akan menyajikan duel panas antara Timnas Spanyol dan Timnas Inggris. Laga berlangsung di Stadion Olimpiade, Berlin, Jerman, Senin, 15 Juli 2024, dini hari WIB.
Timnas Spanyol ke final setelah melalui perjalanan impresif mulai dari babak penyisihan grup, 16 besar, perempat final hingga semifinal.
Sementara itu, Timnas Inggris, meski terlambat panas di kejuaraan, ini menjadi pencapaian terbaik mereka. Untuk kedua kalinya mereka melaju ke final secara berturut-turut.
Berikut data dan fakta menarik Spanyol vs Inggris.
– Spanyol menjalani final keempatnya di ajang Piala Eropa. Di tiga final sebelumnya yakni (1968, 2008 dan 2012), La Furia Roja sukses menjadi kampiun. Di edisi Euro 2024, meski bermaterikan pemain muda seperti Lamine Yamal (17 tahun), Spanyol tampil impresif dan menjanjikan sejak awal turnamen dan layak menjadi favorit.
– Ini menjadi pencapaian kedua Inggris melaju ke partai puncak dan ini kedua kalinya secara beruntun. Pada edisi Euro 2020 yang digelar pada 2021 akibat Covid-19, Inggris ke final namun harus takluk dari Italia lewat adu tendangan titik penalti di final. Sebagian besar skuat Inggris dihuni pemain matang yang tampil di final Euro 2021 lalu.
– Di Euro 2024, La Furia Roja melaju ke semfinal berkat epic comeback melawan Les Bleus Prancis di semifinal. Sempat tertinggal lewat gol Randa Kolo Muani menit ke-9, anak asuh Luis de la Fuente bangkit dengan dua gol dari Lamine Yamal menit ke-21 dan Dani Olmo pada menit ke-25.
– The Three Lions, julukkan Timnas Inggris, melaju ke final juga setelah melakukan epic comeback melawan Timnas Belanda. Sempat tertinggal lewat gol Xavi Simons pada menit ke-8, anak asuh Gareth Southgate membalas lewat penalti Harry Kane menit ke-9 dan gol pemain pengganti Ollie Watkins di masa injury, tepatnya menit 90+1.
– Spanyol ke final tanpa terkalahkan. Di babak penyisihan grup, Spanyol menyapu bersih semua laga dengan kemenangan, yakni dengan mengalahkan Kroasia (3-0), Italia (1-0), dan Albania (1-0). Pada babak 16 besar, Spanyol melibas tim kuda hitam Georgia dengan skor 4-1. Di perempat final, tuan rumah Jerman takluk 1-2, dan mencundangi Prancis di semifinal.
– Inggris ke final juga dengan catatan tak terkalahkan. Di penyisihan grup, anak asuh Gareth Southgate sekali menang melawan Serbia (0-1) dan dua kali imbang melawan Denmark (1-1) dan Slovenia (0-0).
– Inggris menunjukkan grafik meningkat di babak 16 besar. Sempat tertinggal melawan Slovakia, Tiga Singa bangkit lewat dua gol krusial Jude Bellingham di masa injury menit 90+1, sebelum menghukum Slovakia dengan gol sundulan Harry Kane di babak tambahan waktu 2 x 15 menit. Di perempat final, Inggris menang 5-3 adu penalti atas Swiss setelah kedua tim imbang 1-1 sepanjang 120 menit.
– Spanyol menjadi tim produktif dengan torehan 13 gol hingga laga semifinal. Penjaga gawang Spanyol Unai Simon juga menjaga timnya dengan sedikit kebobolan, yakni tiga gol. Sementara Inggris hingga semifinal sukses mencetak tujuh gol dan sudah kemasukan empat gol.
Dari tujuh pertemuan terakhir, Spanyol memang memiliki catatan dengan lima kemenangan, sekali imbang, dan sekali Inggris menang. Namun untuk laga final peluang kedua tim 50:50.
Mampukah Inggris menjadi juara untuk kali pertama di Euro dengan penampilan Jude Bellingham yang makin menjanjikan sebagai kreator serangan? Atau Spanyol yang akan memproklamasikan sebagai negara terbanyak yang juara di Piala Eropa, melampau Jerman yang sama-sama sudah merengkuh tiga trofi? Sekaligus Lamine Yamal mencatatkan rekor sebagai pemain termuda yang merebut gelar Euro? Layak kita nantikan.