Jakarta (Lampost.co)—Beberapa hari terakhir, nama Peter Gontha menjadi trending topic setelah dirinya mengkritik keras Timnas Indonesia dengan sederet pemain naturalisasi. Peter membagikan kritikannya di akun Instagram pribadinya @peterghonta.
Dalam unggahan tersebut, Peter Gontha justru mengaku malu karena para pemain naturalisasi mendominasi Timnas Indonesia dan bukan pemain lokal.
Peter Gontha juga menyebutkan ia telah siap menghadapi konsekuensi setelah menyampaikan kritiknya terhadap keberadaan pemain naturalisasi di Timnas Indonesia.
“Saya sungguh galau, saya akan posting status yang akan membuat followers saya marah. Tapi tidak apa saya ambil risiko ini, karena saya mau menjaga martabat bangsa saya,” tulis Peter Gontha dalam unggahannya di Instagram, yang Medcom.id kutip pada Kamis (12/9/2024).
Lebih lanjut, mantan Dubes RI untuk Polandia periode 2014—2019 tersebut juga melontarkan beberapa pernyataan keras terkait para pemain naturalisasi di era Shin Tae-yong (STY).
Berikut ini beberapa kritikan Peter untuk para pemain naturalisasi:
Sebut para pemain punya dua paspor
Melalui unggahannya, Peter meragukan rasa cinta mereka terhadap negara Indonesia. Bahkan, ia menyebut para pemain tersebut masih memiliki dua paspor dan nantinya setelah mereka tidak bermain di timnas, para pemain seperti Jay Idzes dan kawan-kawan akan kembali melepas status warga negara Indonesia (WNI).
“Apakah anda tahu bahwa naturalisasi mereka hanya sementara, karena mereka mempunyai dua paspor. Nanti kalau sudah selesai main di Indonesia, mereka akan buang status WNI mereka,” ujar Peter.
Pemain naturalisasi tak akan membuang tunjangan sosial negara asalnya
Pada pernyataan selanjutnya, Peter menduga para pemain naturalisasi Timnas Indonesia tidak akan mau membuang tunjangan sosial dari negara asal mereka. Lalu menyebut apa yang terbaik untuk Timnas Indonesia adalah dengan cara membina pemain muda.
“Apakah menurut anda tidak lebih baik membina pemain kita dari muda (SD s/d dewasa)? (saya rasa demikian),” katanya.
Mengandalkan pemain naturalisasi merendahkan martabat bangsa
Lebih lanjut, Peter menyebut lebih baik kalah terhormat daripada menang atau seri dengan cara yang merendahkan martabat bangsa.
Ia merasa marah karena sering mendapat cemooh temannya dari negara luar tentang Timnas Indonesia sekarang. Kemudian Peter meminta para pengikutnya di medsos dan netizen dapat menerima dan merespons pandangannya dengan baik dan tanpa emosi.
“Semoga saya mendapat tanggapan yang baik, tidak emosional. Marilah kita tidak dibohongi atau membohongi diri kita sendiri dengan keadaan persepakbolaan kita yang palsu,” pungkasnya.