Jakarta (Lampost.co)—Gelandang Persib Bandung, Marc Klok sempat menjadi sorotan menyusul pernyataannya yang menyebut eks pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY), layaknya seorang diktator di dalam sebuah tim.
Poin penting:
- Marc Klok klarifikasi penyataaan soal STY
- ESPN NL meralat hasil wawancara dengan Marc Klok
- Marc Klok menghormati STY yang berkarakter tegas
Pernyataan tersebut muncul ketika Klok melakukan wawancara dengan media Belanda, ESPN NL. Menanggapi hal itu, Klok pun menyampaikan klarifikasi.
Menurutnya, ada perbedaan konteks dalam diksi yang sampaikan dalam bahasa Belanda. Kemudian potongan pernyataannya justru banyak media nasional kutip.
Baca juga: Lebih Pilih Bela Pemain Diaspora Ketimbang STY, Ini Jawaban Erick Thohir
Namun Klok juga mengakui terdapat penggunaan kata yang tidak tepat. “Ada konteks yang hilang dalam terjemahan wawancara saya dalam bahasa Belanda,” kata Klok menukil dari Media Indonesia, Sabtu (11/1/2025).
Media Belanda Meralat
Terbaru, ESPN NL juga telah meralat hasil wawancara dengan Marc Klok. Kata “diktator” yang tadinya digunakan kini diganti menjadi ‘tegas’.
Dalam wawancara tersebut, Klok secara umum menceritakan kalau ia bersyukur pernah menjadi bagian timnas di era pelatih STY. Ia total mengoleksi 19 caps serta mencatat 4 gol untuk skuad Garuda.
Namun, belakangan Klok tidak lagi dipanggil STY. Terakhir kali Klok membela timnas pada putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Vietnam yang berlangsung Maret 2024. Saat itu Klok hanya duduk di bangku cadangan.
Klok Hormati STY
Pemain kelahiran Belanda itu menghormati STY yang memiliki karakter tegas. Ia juga selau menghargai semua pelatih yang memiliki gaya berbeda-beda.
“Shin Tae-yong pelatih yang sangat tegas dan setiap pelatih memiliki cara yang berbeda-beda. Saya selalu menghargai perbedaan tersebut,” kata Klok.