Jakarta (Lampost.co) — Nama Julian Oerip mencuri perhatian pecinta sepak bola Indonesia. Pemain keturunan Indonesia-Belanda ini tengah bersinar bersama AZ Alkmaar U-21 di Liga 2 Belanda musim 2024-2025. Publik pun bertanya-tanya, kapan gelandang 18 tahun yang disebut-sebut The Next Tijjani Reijnders itu akan membela Timnas Indonesia?
Poin Penting:
-
Julian Oerip bersinar di AZ Alkmaar U-21 dengan dua gol dan dua assist dalam 15 pertandingan.
-
Kariernya mirip Tijjani Reijnders yang kini menjadi gelandang utama AC Milan.
-
PSSI sudah melakukan pendekatan agar Julian membela Timnas Indonesia.
Berkiprah di Liga 2 Belanda
Julian Oerip menunjukkan performa impresif bersama AZ Alkmaar U-21. Bermain sebagai playmaker, ia sudah mencetak dua gol dan dua assist dalam 15 pertandingan musim ini. Pencapaian tersebut membuatnya menjadi harapan sebagai pemain masa depan yang berpotensi besar.
Kariernya mengingatkan pada perjalanan Tijjani Reijnders. Sebelum menjadi andalan AC Milan, Tijjani juga meniti karier di AZ Alkmaar U-21. Pada musim 2017-2018, ia tampil gemilang dan promosi ke tim utama AZ Alkmaar pada Januari 2018. Kini, gelandang 25 tahun itu menjadi pemain kunci AC Milan dengan catatan 16 gol dan tujuh assist dari 91 pertandingan sejak bergabung pada musim panas 2023.
PSSI Dekati Julian Oerip
Minat PSSI terhadap The Next Tijjani Reijnders itu semakin menguat. Pada pertengahan Oktober 2024, pengamat sepak bola Indonesia, Haris Pardede, menyebut PSSI sudah mendekati sang pemain. Indikasi semakin kuat setelah Julian terpantau mengikuti akun Instagram Timnas Indonesia serta menjalin interaksi dengan pemain keturunan lainnya, seperti Ivar Jenner dan Jens Raven.
“Ada informasi dari orang dalam PSSI yang mengungkapkan Julian Oerip sudah dalam penjajakan. Saya juga melakukan cross-check setelah informasi ini beredar,” kata Haris Pardede dalam kanal YouTube Bung Harpa.
Namun, upaya memboyong Julian Oerip tidak akan mudah. Saat ini, ia masih berstatus sebagai pemain Timnas Belanda U-19. Terakhir kali ia membela skuad muda Belanda terjadi pada 19 November 2024. Situasi ini membuat PSSI harus bekerja ekstra untuk meyakinkannya agar memilih Timnas Indonesia.