Jakarta (Lampost.co) — PSSI terus berupaya menambah kekuatan Timnas Indonesia menjelang laga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Salah satu pemain yang menjadi prioritas untuk naturalisasi untuk Timnas Indonesia adalah Jairo Riedewald. Eks pemain Ajax Amsterdam itu kini membela Royal Antwerp di Liga Pro Belgia.
Namun, proses naturalisasi Riedewald masih belum rampung meski sudah mendapat lampu hijau dari pelatih Patrick Kluivert.
Padahal, pemain berusia 28 tahun itu bisa memperkuat Timnas Indonesia melawan Australia (20 Maret 2025) dan Bahrain (25 Maret 2025) jika selesai tepat waktu. Namun, berkas naturalisasi Riedewald hingga kini, belum masuk ke Kemenpora.
Pakar sepak bola Indonesia, Bung Ropan, menegaskan PSSI tetap memprioritaskan naturalisasi Jairo Riedewald. Bahkan, Patrick Kluivert sudah melakukan komunikasi langsung dengan sang pemain.
“Jairo tetap prioritas PSSI. Patrick Kluivert juga berbicara langsung dengannya dan Jairo sangat senang. Bahkan, tidak sabar untuk menjalani proses naturalisasi,” ujar Bung Ropan dalam kanal YouTube resminya.
Meski demikian, hingga saat itu belum ada kepastian waktu sumpah WNI bagi Jairo. Hal itu menjadi tantangan besar bagi PSSI, mengingat FIFA menetapkan batas waktu pendaftaran pemain hingga 30 hari sebelum pertandingan pertama kualifikasi.
Merujuk aturan FIFA, paling lambat Jairo Riedewald harus resmi menjadi WNI pada 20 Februari 2025 agar bisa membela Indonesia melawan Australia. Untuk itu, PSSI harus bergerak cepat agar Riedewald bisa segera sah menjadi pemain Timnas Indonesia.
Jairo Riedewald Punya Waktu untuk Naturalisasi
Menariknya, Riedewald baru saja menerima kartu merah pada 25 Januari 2025 saat membela Royal Antwerp melawan STVV.
Dalam pertandingan yang berakhir imbang 1-1, Riedewald mendapatkan kartu mertah pada menit ke-90+1 akibat adu fisik dengan pemain lawan.
Akibatnya, ia harus absen dalam dua pertandingan saat Royal Antwerp vs Club Brugge (2 Februari 2025) dan vs Anderlecht (7 Februari 2025). Dia akan kembali bermain pada 9 Februari 2025.
Menariknya, Bung Ropan berspekulasi absennya Riedewald bisa menjadi kesempatan untuk menyelesaikan proses naturalisasi lebih cepat.
“Mungkin itu cuma bercanda, tapi jangan-jangan Jairo sengaja bikin pelanggaran biar bisa fokus ke proses naturalisasi dan bermain di Timnas Indonesia,” ujar Bung Ropan sambil tertawa.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, mengungkapkan berkas naturalisasi Riedewald belum masuk ke Kemenpora. Sebab, masih ada dokumen yang belum selesai di PSSI.
“Menurut PSSI, ada beberapa dokumen yang masih belum beres. Jadi berkasnya belum sampai ke meja saya,” ujar Dito.
Perjalanan naturalisasi pemain keturunan memang panjang, meliputi:
- Persetujuan dari DPR RI
- Proses administrasi di Kementerian Sekretariat Negara & Presiden
- Pengambilan sumpah sebagai WNI di Kementerian Hukum & HAM
- Perpindahan federasi ke PSSI sesuai aturan FIFA
Profil Riedewald
Jairo Riedewald lahir di Amsterdam pada 9 November 1996. Ia memulai kariernya di akademi Ajax Amsterdam dan melakukan debut profesionalnya pada 2014.
Sejak muda, Riedewald sebagai pemain bertahan serba bisa, mampu bermain sebagai bek tengah, gelandang bertahan, maupun bek kiri.
Perjalanan Karier:
– Ajax Amsterdam (2014-2017): Andalan tim utama dan memenangkan Piala KNVB pada 2019
– Crystal Palace (2017-2023): Bermain di Premier League, tetapi kurang mendapat kesempatan reguler
– Royal Antwerp (2023-sekarang): Kembali menemukan performa terbaiknya di Liga Pro Belgia
Secara garis keturunan, ayahnya berasal dari Suriname, sedangkan ibunya memiliki darah Indonesia. Hal itu membuat Jairo Riedewald memenuhi syarat untuk naturalisasi dan bermain untuk Timnas Indonesia.