Jakarta (Lampost.co) — Pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Luis Enrique, memuji kerja keras para pemainnya yang kembali sukses mengalahkan Arsenal.
- Arsenal mampu menguasai bola sebanyak 54 persen.
- PSG sendiri sempat mendapat hadiah tendangan penalti pada menit ke-69.
- Arsenal hanya mampu memperkecil ketertinggalan melalui gol Bukayo Saka pada menit ke-76.
PSG mengalahkan Arsenal dengan skor 2-1 ketika memainkan leg kedua semifinal Liga Champions di Stadion Parc des Princes, Kamis, 8 Mei 2025 dini hari WIB. Pada leg pertama, Arsenal juga kalah saat bermain di kandang dengan skor 1-0.
Arsenal tampil lebih agresif pada laga leg kedua ini. Statistik livescore.in menunjukkan, Arsenal mampu menguasai bola sebanyak 54 persen. Serta punya lebih banyak peluang, termasuk 19 total tembakan.
Baca Juga:
PSG Melaju ke Final Liga Champions Usai Kalahkan Arsenal 2-1
Namun PSG memang kokoh dalam bertahan, khususnya lewat aksi kiper Gianluigi Donnarumma yang melakukan empat penyelamatan penting.
PSG sendiri pun sempat mendapat hadiah tendangan penalti pada menit ke-69. Tapi, Vitinha yang maju sebagai eksekutor gagal menjalankan tugas dengan baik. Tendangannya terbaca dengan mudah oleh kiper Arsenal, David Raya.
Beruntung, PSG mampu mencetak gol lebih dulu lewat Fabian Ruiz pada menit ke-27. Kemudian tuan rumah menggandakan keunggulan lewat gol Achraf Hakimi pada menit ke-72.
Setelah itu, Arsenal hanya mampu memperkecil ketertinggalan melalui gol Bukayo Saka pada menit ke-76.
Kemenangan 2-1 atas Arsenal di kandang sendiri sudah cukup untuk membawa PSG ke final. Sebab, mereka mampu menang tipis 1-0 pada leg pertama yang artinya unggul 3-1 secara skor agregat.
Latihan Keras
Menanggapi kemenangan itu, Luis Enrique menegaskan bahwa tren positif PSG tidak mereka raih dengan mudah. Termasuk harus latihan keras setelah disingkirkan Borussia Dortmund di semifinal pada musim lalu.
“Ini bukan hanya soal satu hal, ini hasil kerja keras setiap hari. Saya pikir, musim lalu kami bekerja dengan baik, tapi itu belum cukup. Musim ini, setiap sesi latihan berjalan dengan intensitas tinggi. Para pemain tampil luar biasa,” kata Enrique seusai laga seperti mengutip dari situs resmi UEFA.
Bicara tentang jalannya laga leg kedua semifinal kontra Arsenal, Enrique tetap mengapresiasi anak-anak asuh Mikel Arteta karena sudah tampil baik sebagai tim tamu. Tapi Enrique menyebutkan PSG mampu bermain lebih tajam ketika mendapat tekanan dari Arsenal.
“Mengenai semangat dan intensitas, pertandingan ini tidak mengecewakan. Arsenal datang untuk menang. Di babak pertama, mereka berhasil menguasai keadaan. Kami kesulitan karena Arsenal bermain baik, dengan maupun tanpa bola, dan itu menyulitkan kami,” ungkap Enrique.
“Mereka bermain bagus dan kami banyak kesulitan. Tapi dalam dua leg, kami mencetak lebih banyak gol dari pada mereka, dan itu yang paling penting dalam sepak bola. Saya pikir, ini pertandingan di mana kami paling banyak mengalami kesulitan, tapi kami pantas mencapai final,” tambahnya.
Selanjutnya pada final, Minggu, 1 Juni 2025 dini hari WIB, PSG bakal menghadapi Inter Milan yang sehari sebelumnya menyingkirkan Barcelona. Terkait itu, Enrique mengenang tekadnya yang ingin membahagiakan suporter PSG dengan mencetak sejarah mengangkat trofi Liga Champions perdana.
“Pada hari pertama saya datang, saya katakan tujuan saya adalah menciptakan sejarah bersama klub ini. Ini kesempatan untuk berterima kasih kepada para suporter atas dukungan mereka. Inilah indahnya sepak bola, bisa membuat para pendukung bahagia,” kata mantan pelatih AS Roma dan Barcelona itu.