Bandar Lampung (Lampost.co) — Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Pusat mengeluarkan pernyataan sikap guna mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mensukseskan Pemilu Damai, Sabtu Malam, 10 Februari 2024.
Pernyataan sikap tersebut dilakukan secara hybrid dengan mengundang seluruh Dewan Pembina, Dewan Penasehat, Dewan Pertimbangan, Pengurus Pusat Harian Aptisi, Pengurus Aptisi Wilayah Seluruh Indonesia, serta Pimpinan Media-Media Cetak, Radio dan Televisi.
Ketua Umum Aptisi Pusat, Budi Djatmiko yang memimpin langsung pernyataan sikap hari itu mengatakan bahwa, agenda ini lahir untuk menyikapi dinamika dan realitas politik yang terjadi menjelang hari Pemilu.
Menurutnya suhu politik yang terjadi telah menghadirkan keprihatinan yang disampaikan oleh sejumlah pernyataan sikap secara terbuka oleh beberapa guru besar dan elemen warga kampus di banyak wilayah di Indonesia.
Budi mengatakan, dari sejumlah pernyataan sikap perguruan tinggi itu ada pesan bahwa presiden sangat memiliki peran dan kuasa yang powerfull dalam pesta demokrasi ini. Namun apabila ditinjau secara dengan pemikiran yang jernih. Aptisi menilai, bahwa Kejadian ini bukanlah fenomena yang terjadi secara reaktif dan sesaat, namun melalui proses yang panjang.
Keresahan yang dihadapi masyarakat saat ini menurutnya juga diakibatkan dari tidak bekerjanya lembaga-lembaga demokrasi khususnya partai politik yang dikelola secara individual, dinasti, dan otoritarianisme. Sehingga masa depan dan nasib bangsa seolah hanya ditentukan oleh beberapa pimpinan parpol yang berada di lembaga legislatif.
“Sehingga sangat tidak adil apabila tuduhan atau praktik atau demokrasi ini hanya dilimpahkan kepada lembaga kepresidenan saja. Artinya ada beberapa peran-peran yang lain di situ,” jelasnya.
Mengingat waktu yang sudah mendekati hari-H pemilihan, pihaknya mengharapkan kesadaran masyarakat untuk menahan diri dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat menggagalkan Pemilu. Sehubungan dengan hal itu, atas nama segenap pembina, penasehat, serta pengurus Aptisi seluruh Indonesia, memberikan pernyatakan sikap sebagai berikut.
1. Mari kita bersama saling menjaga stabilitas kehidupan demokrasi, berbangsa, dan bernegara dengan tidak saling menyalahkan satu sama lain yang cenderung tendensius.
2. Mari kita saling mengkoreksi diri dan memperlihatkan mana yang lebih utama untuk menjaga kehidupan berbangsa dan bernegara demi masa depan kehidupan demokrasi bangsa Indonesia.
3. Mari bersama kita mewujudkan reformasi partai politik demi terwujudnya demokrasi yang berlandaskan Pancasila dan undang-undang dasar negara Republik Indonesia 1945.
4. Kepada seluruh pejabat kampus dan akademisi yang mempunyai kerabat keluarga maupun saudara menjadi Caleg atau tim sukses salah satu calon, untuk tidak membawa institusi pendidikan yang mengarah ke dalam politik praktis agar marwah dan keutuhan kampus sebagai forum intelektual tetap terjaga.
5. Bagi seluruh perguruan tinggi baik negeri maupun swasta, mari bersama berupaya untuk menurunkan suhu politik yang berpotensi memecahbelah persatuan serta kesatuan bangsa, dengan mensosialisasikan kepada masyarakat demi terciptanya pemilu yang damai dan persaudaraan dengan mengedepankan kepentingan bangsa dan negara.
6. Mengimbau kepada seluruh rakyat Indonesia yang memiliki hak pilih untuk turut berpartisipasi secara aktif dalam proses pemilu ini dengan datang ke tempat pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024 dan menggunakan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani masing-masing tanpa intervensi dari pihak manapun demi terciptanya pemilu yang berkualitas, jujur, adil, dan bermartabat.
7. Menghimbau kepada masing-masing pasangan calon dan para pendukungnya, untuk menghentikan ujaran kebencian, hoax, serta isu-isu lainnya yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
8. Siapapun Presiden dan wakil terpilih nanti, kami menyerukan agar dapat menata kembali kehidupan bernegara sesuai dengan ide dan cita-cita bangsa sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945.
Dalam kesempatan itu juga, Budi mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama berupaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan bernegara. Serta memberikan pencerahan yang konstruktif, tanpa adanya embel-embel kepentingan golongan tertentu.
“Kepada segenap komponen bangsa, harus bersatu dan mendukung presiden dan wakil presiden terpilih hasil pemilu tahun 2024 sebagai hasil akhir dari pesta demokrasi. Artinya mau satu putaran ataupun dua putaran siapapun nanti presidennya, mari kita dukung,” ujarnya.
Triyadi Isworo