Bandar Lampung (Lampost.co) — Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Kota Bandar Lampung memeriksa Pengawas Kelurahan/Desa (PKD) Kelurahan Way Kandis, Rabu, 28 Februari 2024. Pemeriksaan terkait surat suara tercoblos.
Gakkumdu yang terdiri dari Bawaslu, Polresta dan Kejari Bandar Lampung itu tengah mencari pelaku dan unsur pidana pencoblosan 233 surat suara, diTPS 19 Kelurahan Way Kandis Kecamatan Tanjung Senang.
“Tadi kami periksa PKD, kami tanyakan mekanisme dalam pengawasan, khususnya di TPS tersebut,” ujar Kordiv Penanganan Pelanggaran Bawaslu Bandar Lampung Oddy JP Marsa, Rabu, 28 Februari 2024.
Perkara tersebut sudah registrasi ke Sentra Gakkumdu dengan tujuh orang Eks Anggota KPPS berstatus terlapor. Gakkumdu sudah memeriksa sejumlah orang. Mereka adalah tujuh anggota KPPS, termasuk Ketua KPPS Abu Salim. Kemudian ketua RT setempat, dan teranyar PKD Way Kandis. “Besok hasil pemeriksaan segera kami rapatkan kembali dengan Gakkumdu,” kata dia.
Surat suara tercoblos merupakan unsur pidana sebagaimana dalam Pasal 532 UU No. 17 Tahun 2017 tetang Pemilu. Ancaman hukumannya maksimal 4 tahun dan denda maksimal 48 juta. Namun saat ini proses penanganan masih dalam kajian dan pengumpulan alat bukti.
Eks Ketua KPPS
Sebelumya, Gakkumdu telah memeriksa eks Ketua KPPS 19 Kelurahan Way Kandis, Kecamatan Tanjung Senang Abu Salim. Pemeriksaan itu untuk klarifikasi sebagai terlapor dalam perkara pencoblosan 233 surat suara di TPS 19 Kelurahan Way Kandis.
TPS 19 merupakan TPS yang berpolemik karena adanya surat suara DPRD Bandar Lampung yang tercoblos. Surat suara yang tercoblos sebanyak 100 lembar untuk nama Sidik Efendi dari PKS, dan 133 surat suara atas nama Nettylia Sukri dari Demokrat.
Usai pemeriksaan, Abu mengklaim ia tidak mencoblos surat suara tersebut. “Itu fitnah kepada kami, kebetulan di tempat kami ada orang yang tidak bertanggung jawab fitnah kami. Sudah banyak beredar berita, tapi itulah konsekuensi kami yang bekerja (sebagai anggota KPPS),” ujar Abu.
Abu menyatakan tidak tahu kalau surat suara tercoblos. Menurutnya, surat suara atau logistik pemilu tiba di kediamannya pada 13 Februari 2024, malam. Kemudian Abu mengklaim bersama enam anggota KPPS lainnnya begadang hingga pukul 03.00 WIB untuk menjaga kotak suara.