Krui (Lampost.co)– KPU Pesisir Barat akan mendahulukan pengiriman logistik Pemilu 2024 ke wilayah Kecamatan Bengkunat. Pasalnya wilayah tersebut terdapat empat pekon yang berada di wilayah enklave (wilayahnya di kelilingi TNBBS) dengan akses jalan yang terbatas yakni pekon (desa) Way Haru, Way Tiyas, Siring Gading, dan Bandardalam.
Wilayah tersebut membutuhkan kendaraan transportasi yang berbeda untuk mengangkut berbagai fasilitas sarana dan prasarana pesta demokrasi.
Ketua KPU Pesisir Barat, Marlini mengatakan, proses pengangkutan logistik Pemilu 2024 ke sejumlah daerah terpencil tersebut direncanakan akan menggunakan transportasi gerobak sapi. Menurutnya, akses jalan di wilayah setempat masih berupa tanah dan saat ini dalam kondisi musim hujan.
“Ini satu-satunya transportasi yang memungkinkan untuk mengangkut logistik pemilu ke daerah itu,” kata dia.
Menurutnya, untuk mengantisipasi logistik pemilu itu terkena basah atau air hujan saat di perjalanan, semuanya dibungkus rapi dengan plastik dua lapis. Pengiriman logistik ini telah dibahas ke stakeholder terkait, termasuk pengamanan pengiriman ke daerah terisolir Way Haru.
“Kami berharap semua berjalan dengan aman dan tanpa ada hambatan apapun,” kata dia.
Pihaknya merencanakan logistik Pemilu 2024 mulai didistribusikan ke kecamatan pada 10 Februari 2024 mendatang. Marlini mengatakan, proses pengepakan logistik pemilu sesuai kebutuhan masing-masing Tempat Pemungutan Suara (TPS) sudah selesai dilaksanakan.
Dia mengatakan tahapan selanjutnya akan dilakukan pendistribusian logistik ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk kemudian diteruskan ke TPS masing-masing. “Pendistribusian logistik pemilu ini direncanakan akan dimulai 10 Februari 2024 mendatang,” ujar dia.
Sementara itu untuk pengiriman logistik pemilu ke kecamatan lainnya termasuk ke Kecamatan Pulau Pisang akan dilaksanakan pada 11-12 Februari 2024. “Untuk pengiriman logistik ke Pulau Pisang ini akan menggunakan perahu penyeberangan. Dilakukan dari Pelabuhan Kuala Stabas, Pasar Krui, Kecamatan Pesisir Tengah akan memakan waktu 45 menit sampai satu jam perjalanan. Kalau penyeberangan dilakukan dari Dermaga Tembakak, Kecamatan Karya Penggawa membutuhkan waktu sekitar 15 menit,” jelasnya.
Untuk menghindari logistik pemilu tidak terkena air laut akan dilapisi dengan plastik dua lapis. “Mudah-mudahan gelombang laut waktu penyeberangan tidak tinggi, sehingga tidak ada kendala yang dihadapi. Kalau untuk kecamatan lainnya aman. Transportasi juga lancar,” kata dia.
Adi Sunaryo