Bandar Lampung (Lampost.co) — Situasi politik nasional semakin ramai membahas netralitas negara dalam penyelenggaraan Pemilu 2024. Bahkan kurang lebih sudah 50 perguruan tinggi memberikan respon pasca Presiden Joko Widodo menunjukkan sikap tak netral.
Terkait hal itu, Direktur Klasika, Ahmad Mufid mengungkapkan sikap perguruan tinggi tersebut menunjukkan situasi negara yang sedang tidak baik. Untuk itu ia mendorong perguruan di Lampung juga turut bersikap atas situasi politik yang terjadi saat ini.
Menurutnya, selain peran pendidikan, kampus juga memiliki peran dalam kontrol sosial. Kampus adalah salah satu sumber kebenaran dan merupakan institusi yang netral. “Secara peran, sudah seharusnya perguruan tinggi memberikan respon ketika kekuasaan dijalankan secara sewenang-wenang dan terbuka dihadapan publik,” ungkapnya, Kamis, 8 Februari 2024.
Menurutnya menyatakan sikap atas situasi politik saat ini bukan berarti perguruan tinggi mendukung salah satu kontestan Pilpres. Terlebih poisisi kampus sudah jelas sebagai institusi pendidikan yang bebas dari politik praktis.
Pernyataan sikap perguruan tinggi atas situasi politik malah semakin meneguhkan perannya bagi negara. Selain itu juga sekaligus memberikan peringatan kepada seluruh peserta agar tidak menjadikan pemilu sekedar ajang berebut kekuasaan.
“Sikap kampus juga sebagai penekanan pada masing-masing kontentas untuk menempatkan politik bukan sekedar ajang rebut kekuasaan,” tegasnya.
Ia mengingatkan kepada seluruh perangkat negara untuk menjalankan demokrasi dengan sebaik-baiknya. Negara harus netral agar pelaksanaan Pemilu dapat berjalan adil dan damai.
Triyadi Isworo