Lampost.co – Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung berhasil melaksanakan edukasi Pengelolaan Sampah Organik sebagai Pupuk Organik Cair (POC) dan Budidaya Maggot di Desa Kahuripan Dalam, Kecamatan Menggala Timur, Kabupaten Tulang Bawang yang telah berlangsung pada tanggal 2-5 Februari 2024.
Anggota KKN Universitas Lampung, Amalia mengatakan kegiatan edukasi dilakukan sebagai upaya pengelolaan sampah organik untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia serta budidaya maggot sebagai penghasilan dan peningkatan kualitas hasil ternak.
Berdasarkan survei yang mereka lakukan mayoritas masyarakat berprofesi sebagai petani, dan mereka menggunakan pupuk kimia sebagai media tanam. Sementara pupuk kimia memiliki dampak merusak lingkungan, sehingga mereka hadir untuk mengedukasi dan memberikan alternatif pengganti yang lebih ramah lingkungan kepada masyarakat.
“Dengan pemanfaatan sampah dapur sisa makanan yang kita gunakan sebagai pupuk awal organik cair, seperti nasi basi, atau buah-buahan. Kemudian ditambahkan dengan air cucian beras dan gula merah sebagai energi untuk mikro organisme,” katanya, Kamis (8/2).
Amalia menjelaskan ketiga bahan itu menjadi POC starternya, sebagai awalnya biangnya. Dan selanjutnya satu per empat dari POC tadi akan dimasukkan ke dalam wadah dan ditambahkan kembali air cucian beras, seteah itu didiamkan selama 1 s.d. 2 minggu untuk melalui proses fermentasi.
Sementara itu budidaya maggot juga mereka lakukan sebagai upaya mengurangi sampah organik, tapi sekaligus sebagai peningkatan penghasilan hasil ternak dan pakan ternak yang dapat dijual.
“Karena maggot memiliki protein yang tinggi dan kualitas yang baik untuk ternak, sehingga dapat menghasilkan ternak yang lebih berkualitas dibandingkan dengan pakan biasannya. Juga budidaya maggot yang mudah,” katanya.
Amalia mengatakan terdapat keunggulan dari pengelolaan sampah organik sebagai pupuk cair dan budidaya maggot yaitu biaya yang relatif lebih murah, penggunaan bahan yang ramah lingkungan sehingga tidak merusak tanah dan bisa mendukung sistem pertanian berkelanjutan.
Budidaya maggot juga memiliki keunggulan yang mudah untuk dibudidayakan karena hanya memerlukan penyediaan tempat yang sederhana, pemberian makan, dan membiarkan maggot akan berkembang biak sendiri.
Diharapkan kegiatan edukasi ini menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk tidak membuanng sampah sembarangan, mengelola sampah organik dengan baik, sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan menjaga lingkungan juga bumi Indonesia.