Bandar Lampung (Lampost.co) — Seorang guru PNS di Pulau Tegal Kabupaten Pesawaran bernama Uniroh menjadi sosok yang menginspirasi. Tepat pada 2016 silam ia menginisasi sebuah wadah bagi para guru relawan untuk mengikuti panggilan jiwa mereka menjadi seorang pendidik. Terutama di daerah yang banyak anak putus sekolah.
Dalam kurun waktu hampir delapan tahun ini Uniroh telah berhasil merangkul guru-guru lainnya. Ia juga mengajak anak-anak yang terputus sekolah agar kembali mengejar pendidikan. Baik melalui jalur formal maupun non-formal.
“Kami mengajak anak-anak yang tidak memiliki biaya untuk sekolah kembali bersama kami. Bahkan, ada yang sudah bekerja namun tetap ingin mengejar pendidikan dengan mengikuti pembelajaran daring,” kata Uniroh dalam talshow Garden Fest Ngabuburit di Kantor Harian Umum Lampung Post Jumat, 22 Maret 2024.
Uniroh mengatakan bahwa pihaknya memberikan pengajaran untuk anak di tingkat SD, SMP, maupun SMA. tidak hanya terbatas itu, ia juga aktif mendampingi anak-anak yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, seperti perguruan tinggi.
Tidak ada syarat khusus bagi calon siswa yang ingin bergabung. Uniroh menyebut keinginan besar untuk belajar adalah syarat utama untuk menjadi siswanya. Bahkan ia tak mematok biaya sepeser pun atas jerih payah mengajar yang telah dilakukan ia bersama rekan seperjuanganya.
“Tahun ini, kami juga membantu mahasiswa yang ingin melanjutkan keperguruan tinggi, dan Alhamdulillah kemarin ada yang lolos di jurusan Penjaskes,” kata dia.
Pemerintah Daerah
Uniroh menuturkan di awal-awal perjuangannya, ia sempat mengalami berbagai tantangan. Terutama terkait dengan pembiayaan. Namun, ia bersyukur dengan dukungan dari pemerintah daerah. Melalui Dinas Pendidikan, pemerintah memberikan perhatian besar dalam berbagai aspek. Sampai saat ini ia bersama dengan guru relawan lainnya masih tetap hadir untuk mendidik anak-anak putus sekolah.
“Pemerintah memainkan peran yang sangat penting dalam mendukung operasional layanan pendidikan kami. Tanpa campur tangan mereka, kami tidak akan bisa mencapai hasil yang kami raih saat ini,” kata dia.
Uniroh berharap dapat terus memberikan kontribusi yang berarti dalam dunia pendidikan. Terutama bagi anak-anak di daerah terpencil dan anak putus sekolah. Pendidikan menurutnya adalah kunci untuk membuka peluang bagi setiap anak, tanpa memandang latar belakang atau kondisi sosial ekonomi mereka.
“Saya berharap suatu saat anak-anak yang pernah saya didik dapat menjadi agen perubahan di daerah mereka masing-masing. Sehingga pemerataan pendidikan benar-benar dapat tercapai,” kata dia.
Uniroh tidak sendiri, ada juga seorang guru honorer bernama Siti Mardian Rahayu yang ikut membersamai perjuangannya. Meskipun pada awalnya tidak memiliki minat dalam dunia pendidikan, namun berkat dorongan dari lingkungan sekitar, telah mengubah pandangannya.
“Saya masuk ke dunia pendidikan karena dipaksa oleh orang tua. Namun, setelah terlibat, saya merasa memiliki tanggung jawab untuk mencerdaskan anak bangsa. Terutama di daerah terpencil seperti Pulau Tegal,” ujar Mardian.