Bandar Lampung (Lampost.co) — Belakangan marak fenomena perang sarung dan balap liar oleh kalangan remaja yang masih pelajar. Hal tersebut rupanya telah diprediksi dan menjadi perhatian bagi sekolah.
Kepala MKKS SMAN Lampung, Hendra Putra mengungkapkan, pada masa Ramadan terdapat masa libur bagi siswa kelas 10 dan 11 karena ada pelaksanaan ujian sekolah bagi kelas 12 selama 5 hari.
Melihat jadwal tersebut, sekolah melihat ada potensi para pelajar tidak terkontrol kegiatannya. Terlebih pada waktu malam saat tarawih dan pagi setelah salat subuh.
Baca juga : Polsek dan Koramil Kota Agung Amankan Remaja Perang Sarung
Untuk mengantisipasi kekhawatiran tersebut, kepala sekolah telah menyampaikan surat kepada wali murid. Surat itu berisikan imbauan agar orang tua memberikan pengawasan terhadap anak-anaknya.
“Fenomena ini sebenarnya sudah kami prediksi, dan kami peringati orang tua agar memberikan pengawasan selama libur,” ungkapnya, Rabu, 20 Maret 2024.
Baca juga : Penyakit Mental Remaja Ubah Perang Sarung Jadi Aksi Tawuran
Menurutnya saat Ramadan, anak kerap keluar malam dengan alasan pergi tarawih. Orang tua harus memastikan anak-anak benar ke masjid bukan keluyuran dan terlibat kegiatan negatif.
“Jadi anak memang harus ada pengawasan yang ketat terlebih ketika beraktivitas luar rumah pada malam hari,” ujar Kepala SMAN 2 Bandar Lampung itu.
Pihaknya pun mendukung penindakan oleh aparat kepolisian jika terdapat pelajar yang melakukan pelanggaran hukum. Hal tersebut juga penting agar para pelajar mendapatkan efek jera dan tidak mengulangi perbuatannya.
Sementara itu, Waka Kesiswaan SMAN 3 Bandar Lampung, Yuliono menyampaikan, dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar pesantren ramadan. Dalam kegiatan itu peserta akan mendapatkan pendalaman ilmu agama untuk mendidik etika dan moral siswa.
Kemudian, dalam kesempatan itu juga sekolah akan memberikan edukasi tentang kenakalan remaja dan Kamtibmas. Dengan begitu para pelajar akan mengerti resiko jika terlibat perang sarung dan balap liar.
“Siswa kami yang terlibat kemarin juga sudah kami panggil dan kami berikan pembinaan agar tidak mengulangi perbuatannya,” kata dia.