Kotabumi (Lampost.co)–Arus lalu lintas kendaraan yang melewati Jembatan Way Sabuk, Jalinsum KM 131-132, Desa Bumi Nabung, Kecamatan Abung Barat belum normal. Sejak jembatan itu hampir ambrol, kendaraan melintas dengan sistem satu jalur.
Pantauan Lampost.co di lokasi, kendaraan harus bergantian untuk melintasi jembatan baik dari arah Bukit Kemuning maupun Kotabumi. Hal itu dilakukan untuk menghindari adanya lakalantas akibat jembatan baru diperbaiki sementara (darurat).
Perbaikan jembatan hanya dilakukan dengan menutup celah atau lubang yang terhubung langsung ke arah aliran sungai. Lubang Jembatan Way Sabuk itu diperbaiki sementara menggunakan plat baja.
Keadaan jembatan tersebut dikeluhkan para pengendara, sebab dapat berbahaya jika tidak segera diperbaiki. Meski sudah di pasang tanda bahwa jembatan rusak, kendaraan masih melintas karena jalan tersebut merupakan akses utama penghubung Bukit Kemuning dan Kotabumi.
“Takut juga, mungkin wajar ini terjadi pegesaran karena sudah beberapa waktu lalu diperbaikkinya. Kami masih takut melintas, makanya mengantri,” ujar Adi, seorang pengendara motor yang melintasi Jembatan Way Sabuk pada Kamis, 1 Februari 2024.
Kekhawatiran Adi bahkan semakin memuncak ketika kendaraan besar bermuatan batu bara dan hasil pertanian melintas. Beban berat kendaraan besar itu dikhawatirkan dapat membuat jembatan semakin rusak dan ambrol.
“Lebih baik mengantre gini, dari pada terjebak di jembatan rusak. Sebab udah banyak kendaraan yang ambles, saat kerusakan belum diperbaikki,” kata dia.
Pengendara lainnya, Yudi mengatakan bahwa perbaikan jembatan harus segera dilakukan. Untuk itu ia berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki Jembatan Way Sabuk yang hampir ambrol.
“Bisa dilihat di lapangan kondisinya seperti apa. Apalagi kami yang memakai mobil, takut kenapa-kenapa. Bukan hanya kendaraan, tapi juga keselamatan diri,” ujarnya.
Pasca jembatan itu berlubang, lanjut Yudi, banyak peristiwa lakalantas yang terjadi. Ditambah lagi ketika malam hari di sekitar jembatan sangat minim penerangan jalan.
Selain perbaikan, Yudi berharap pemerintah dapat menempatkan petugas khusus di lokasi untuk mengawasi kendaraan yang melintas. Sebab jika tidak, maka arus lalu lintas tersendat.
“Kami berharap aparat keamanan dapat berjaga, karena telah banyak kejadian kecelakaan, bahkan warga disini. Dengan kerusakan yang ada saat ini, menyebabkan pengendara. Khususnya dari arah Kotabumi ke Bukit Kemuning itu lajunya kencang, sehingga berpotensi saling bertabrakan,” ujar dia.
Putri Purnama