Pesawaran (Lampost.co)—Kebakaran melanda rumah warga di Desa Gedongtataan Kecamatan Gedongtataan hingga luluh lantak, Senin, 3 Juni 2023.
Menurut salah satu saksi mata mengatakan, api pertama kali terlihat dari belakang rumah milik Derajat (45). Dugaan sementara api berasal dari konsleting listrik.
“Kejadian sekitar pukul 8.00 WIB. Api besar pertama kali berasal dari belakang rumah korban, kalau dugaan sih akibat konsleting listrik. Apalagi rumah memang dalam keadaan kosong, karena pak Derajat dan istri sedang keluar,” ujarnya, Senin, 3 Juni 2024.
Baca Juga: Kebakaran Hanguskan Rumah Semi Permanen di Telukbetung Timur
Tak ada korban jiwa dalam mudibag itum tetapi kerugian material mencapai puluhan juta karena bangunan hangus terbakar.
“Sebelum api membesar, warga sekitar sempat berusaha mengeluarkan barang berharga dari dalam rumah itu. Namun tak bisa semua barang, karena api cepat membesar,” ujar saksi mata tadi.
Sementara itu, kesiapsiagaan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Pesawaran kembali menjadi sorotan masyarakat.
Matnur tetangga korban mengatakan, Damkar Pesawaran lambat datang dan tidak ada kesiapan.
“Sudah datang telat, sampai di lokasi juga kendaraannya mengalami kendala, air tidak keluar, selang pada bocor. Janganlah kejadian seperti ini terjadi lagi ketika ada kebakaran, Damkar harus siap siaga,” kata dia.
Damkar Lambat
Sedangkan itu, Kabid Damkar Kabupaten Pesawaran Irwansyah mengataka pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat adanya kebakaran tersebut. Namun saat itu ada pergantian shift piket.
“Saat pergantian shift piket, yang jaga sudah pulang. Sementara piket pengganti anggota belum tiba. Sehingga saya menurunkan anggota lain yang bukan di bagian Damkar. Karena memang bukan di bidangnya, sehingga mereka panik dalam menghadapi situasi kebakaran,” katanya.
Dirinya menjelaskan, terkait kondisi kendaraan bermasalah seperti selang bocor, bahwa pihaknya sudah memiliki pengadaan. Namun selang-selang baru sedang ke Padangcermin karena ada kebakaran hutan saat itu.
“Saya harap kepada masyarakat Pesawaran pada saat terjadi musibah seperti ini, masyarakat harus menahan emosi. Bantu kami untuk memadamkan api dan menyelesaikan pekerjaan kami,” katanya.