Mojokerto (Lampost.co)–Tragedi longsor yang terjadi di jalur Pacet–Cangar, Mojokerto, tidak hanya merenggut nyawa 10 orang, tetapi juga menyisakan kisah pilu yang menggugah hati. Salah satu korban, Fitria Handayani (27), sempat mengutarakan keinginan membeli sepetak tanah beberapa hari sebelum ia, suaminya, dan anak balitanya menjadi korban longsor.
Fitria, warga Dusun Urung-Urung, Desa Jatijejer, Trawas, Mojokerto, meninggal dunia bersama suaminya Ahmad Fiki Muzaki (28) dan putri mereka Mikayla Faihaninah (3,5) ketika mobil pikap yang mereka tumpangi tertimbun longsor pada Kamis siang, 3 April 2025.
Nurul Fatimah (49), ibu Fitria, mengenang ucapan anaknya saat malam takbir. “Dia bilang ingin beli tanah sepetak buat tinggal bertiga, dan juga pengin umrah bareng,” ujarnya lirih.
Baca Juga: Tragedi Longsor Pacet-Cangar Mojokerto Renggut 10 Korban Jiwa Saat Mudik Lebaran
Ucapan itu kini terasa seperti firasat, karena keluarga kecil itu kini benar-benar ‘beristirahat’ di lahan kecil yang menjadi pusara mereka.
Fitria juga sempat mengunjungi tantenya, Siti Khotijah (47), untuk berbagi sembako di malam takbir. Di sana pula, ia kembali mengutarakan keinginannya memiliki tanah sepetak.
Perjalanan Silaturahmi Berujung Duka
Saat kejadian, ketiganya tengah dalam perjalanan menuju Blitar dan Trenggalek untuk silaturahmi Lebaran menggunakan mobil pikap Gran Max putih bernomor polisi S 9137 NI. Jalur Pacet-Cangar dipilih karena lebih cepat, dan Fiki sudah sering melewati jalur tersebut.
Namun, nasib berkata lain. Material longsor berupa lumpur, batu besar, dan pohon tumbang menghantam mobil mereka hingga terlempar ke jurang. Proses evakuasi oleh Tim SAR menemukan seluruh korban dalam kondisi tak bernyawa.
Kenangan Terakhir
Foto keluarga pada saat Hari Raya Idulfitri 2025 menjadi kenangan terakhir yang tersisa. “Mereka orang-orang baik, taat ibadah, selalu ringan tangan kalau ada keluarga yang butuh bantuan,” kenang sang bibi.
Selain Fitria dan keluarganya, longsor tersebut juga menewaskan tujuh orang lainnya dari satu keluarga asal Sukodono, Sidoarjo yang menumpangi Toyota Innova Reborn. Total korban tewas akibat bencana ini mencapai 10 orang.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, telah bertakziah langsung ke rumah duka di Mojokerto dan Sidoarjo. Pemprov Jatim juga memberikan santunan sebesar Rp100 juta bagi para ahli waris korban.
Pihak Pemprov dan Pemkab Mojokerto kini tengah menggelar rapat koordinasi terkait langkah penanganan jalur rawan longsor di kawasan Pacet-Cangar. Mulai 7 April, proses pembersihan material longsor akan mulai, lanjut dengan evaluasi teknis untuk penguatan struktur jalan dan aliran sungai.