Kotabumi (Lampost.co)–Warga RT 014/RW 007 Kelurahan Kota Alam, Kotabumi Selatan, Lampung Utara, resah dengan banyaknya lalat di lingkungan mereka. Dugaan warga, lalat itu berasal dari kandang ayam broiler di sekitar lingkungan.
Warga kemudian melaporkan dugaan tersebut ke pamong setempat. Lalu pada Kamis, 7 Maret 2024 tim dari Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup Lampung Utara meninjau lokasi kandang ayam.
Dari hasil peninjauan, petugas menemukan banyak lalat di sekitar kandang. Sementara petugas tidak menemukan lalat di lokasi pengerukan sampah yang sebelumnya diduga menjadi sumber munculnya serangga tersebut.
Salah satu warga RT 014/RW 007 Kelurahan Kota Alam, Hari menduga pengelola kandang mengurangi penggunaan jamur merang untuk menekan biaya. Hal itu berakibat pada kurangnya kontrol bau dan lalat.
“Dulu pakai merang sampai Rp4 juta, sekarang cuma Rp2 juta. Kandangnya juga jadi lebih besar, dari 3.000 ekor ke 30.000 ekor,” kata dia.
Hari berharap dinas terkait memberikan efek jera kepada pengelola kandang. Sebab warga menilai keberadaan kandang yang memicu munculnya lalat di permukiman warga sangat mengganggu.
“Sehingga kami berharap ada efek jera dari dinas terkait yang melaksanakan pengawasan. Bila perlu tutup saja karena merepotkan warga,” ujarnya.
Hasil Sidak Kandang Ayam
Sementara itu Kabid Penataan dan Peningkatan Kapasitas DLH Lampung Utara, Juliansyah Imron mengatakan ada temuan dari sidak hari ini. Tim menemukan kurangnya sanitasi yang menyebabkan dampak lingkungan seperti banyaknya lalat.
“Masih ada perlakuan yang kurang maksimal hingga menimbulkan banyaknya lalat di sekitar kandang,” ujarnya saat meninjau kandang ayam tersebut.
Atas temuan tersebut, DLH akan memanggil pengusaha kandang untuk memeriksa administrasi, termasuk izin lingkungan dan usaha.
“Rencana hari ini mereka kami panggil, untuk melihat administrasi kandangnya,” ujar Juliansyah.
Di sisi lain, pemilik kandang ayam, Edi Supomo mengelak bahwa kandangnya adalah sumber lalat. Dia berdalih lalat berasal dari pengerukan sampah dansudah mengurus kandang dengan maksimal.
“Kalau saya boleh bilang ini asalnya dari pengerukan sampah. Kalau di sini kami telah maksimal mengurus kandang ayamnya. Karena selama beberapa tahun tidak ada kejadian ini, baru setelah pengerukan lalat banyak dirumah warga,” kata dia.