Bandar Lampung (Lampost.co) — Sultan Farelangga Fasya menjadi korban keganasan geng motor di Sumur Putri, Telukbetung Selatan selesai menjalani operasi di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM).
Remaja 15 tahun itu meringis menahan sakit akibat sabetan senjata tajam di kepalanya. Selain operasi, akibat sabetan itu ia harus mendapat tujuh jahitan di kepala.
Orang tua korban Herman mengatakan, ia tak sanggup melihat anaknya yang merintih kesakitan karena sabetan sajam. Air mata tak henti menetes hingga membasahi pakaiannya.
Baca juga: Polisi Tangkap 7 Anggota Geng Motor yang Membacok Pelajar
“Pasca-kejadian anak saya menangis kesakitan. Saya sebagai orang tua juga ikut menangis lihat keadaan putra kami,” kata dia, Selasa, 23 Juli 2024.
Ia menceritakan, awal mengetahui anaknya menjadi korban keganasan geng motor langsung membawa ke RSUDAM. Sesampai di sana, ia meminta kepada pihak medis agar anaknya segera mendapat penanganan.
Setelah mendapat perawatan medis, sang buah hati tetap menangis dan meminta mereka terus berada di sampingnya. Hal itu yang membuat ia menangis tak henti-henti. “Ya Alhamdulillah sekarang udah selesai di operasi hingga membuat kami bisa bernapas lega,” kata dia.
Pascaoperasi kondisi anaknya mulai membaik dan sudah mulai bisa komunikasi meski terbata-bata. “Alhamdulillah hari ini sudah siuman sadar dan sudah komunikasi walaupun gak selancar apa yang kita inginkan,” kata dia.
Ia melanjutkan, Sultan Farelangga adalah anak yang penurut dan juga penakut. Jika keluar rumah tidak pernah jauh-jauh. “Kalau keseharian itu anak penurut dan penakut. Kalau di rumah kadang gak jauh-jauh main game pake wifi tempat tetangga,” kata dia.