Bandar Lampung (Lampost.co) – Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian mengatakan sampai saat ini ada 30 aparatur sipil negara (ASN) yang mengajukan pengunduran diri. Hal itu karena akan maju untuk daftar ikut menjadi peserta dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2024.
.
“Sudah 30-an yang mengajukan pengunduran diri, dan kami sedang proses. Ada yang sudah kita ganti, seperti Papua Selatan,” kata Tito Karnavian setelah memberikan pembekalan kepada calon wisudawan IPDN tahun akademik 2023/2024 di Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat, 26 Juli 2024.
.
Kemudian ia menuturkan bagi ASN maupun yang saat ini menjabat sebagai penjabat kepala daerah sesuai aturan. Seperti harus memberitahukan untuk mengajukan pengunduran diri, apabila akan maju pada pilkada.
.
.
Selanjutnya, ASN yang akan maju pada pilkada, akan keluar surat keputusan pemberhentian jabatannya. Dan untuk saat ini Kemendagri sedang tahap proses pemberhentiannya, sekaligus mencari penggantinya dalam waktu secepatnya.
.
“Yang lain sedang kita proses pemberhentiannya. Dan sekaligus mencari penggantinya dalam waktu secepat mungkin,” katanya.
.
Kemudian ia mengimbau penjabat kepala daerah lainnya yang memiliki keinginan untuk maju dalam pilkada. Agar secepatnya memberi tahu ke Kemendagri supaya bisa secepatnya ada penggantinya.
.
Pemberhentian
.
Jika ASN tidak mengajukan pengunduran diri, kemudian Kemendagri mengetahui lebih dulu hal itu. Maka sesuai aturan akan langsung memberhentikan jabatannya tersebut.
.
“Kepada Pj yang lain sama, yang lain yang akan ikut dalam pilkada saya minta secepat mungkin memberi tahu kepada kita. Jangan sampai yang tahu kami duluan, kalau sudah pasti akan mendaftar. Kemudian tidak memberitahu kita, ya kami yang akan memberhentikan,” katanya.
.
Selanjutnya, ia menyampaikan tahapan pemberhentian maupun mencari pengganti penjabat kepala daerah membutuhkan waktu yang cukup panjang. Kemudian melibatkan lembaga-lembaga lainnya, termasuk meminta masukkan dari gubernur atau Pj gubernur.
.
Kemendagri, tidak akan mempersulit atau menghalangi hak politik warga negara yang berstatus ASN. Karena itu merupakan haknya yang ingin maju mencalonkan diri dalam pesta demokrasi tahun ini.
.
“Saya minta secepat mungkin bagi PJ-PJ yang ingin ikut pilkada memberitahu kepada kita. Kalau memang yakin kami tidak akan menghalangi hak politik untuk memilih, tapi secepatnya kita ganti,” katanya.