Bandar Lampung (Lampoat.co) – Kader Partai Golkar Lampung bersiap menyambut musyawarah luar biasa (Musdalub). Kegiatan itu rencananya akan berlangsung pada Februari 2025 mendatang. Sejumlah nama mulai muncul dalam bursa calon Ketua DPD I Golkar Lampung.
Sementara Musdalub tersebut berlangsung setelah Arinal Djunaidi diberhentikan sebagai Ketua DPD I Golkar Lampung. Arinal lengser karena maju sebagai calon gubernur melalui PDI Perjuangan (PDIP). Sejumlah nama pun mencuat masuk dalam bursa calon Ketua Golkar Lampung. Kader potensial tersebut seperti Ismet Roni, Alzier Dianis Thabrani, Azwar Yacub, Aprozi Alam, Hanan A Rozak, dan Rycko Menoza SZP.
Kemudian merespon hal tersebut, Kader Golkar Metro, Kun Komariyati mengatakan. Partai Golkar adalah partai besar. Ia berharap calon pemimpin ke depan adalah sosok yang mengayomi dan dapat membawa Partai Beringin lebih besar dan maju di Lampung.
Baca Juga :
https://lampost.co/lampung/bandar-lampung/perebutan-kursi-ketua-dpd-golkar-lampung-menghangat/
“Kami ini sebagai kader Partai Golkar yang pasti ingin pemimpin partai yang mengayomi. Sama mungkin seperti teman-teman yang lain adalah ingin pemimpin yang bisa memajukan Partai Golkar. Kemudian merapatkan barisan, dan menjadikan kami-kami kader Golkar ini lebih maju bersama pemimpin yang baru,” kata Kun.
“Selama ini Partai Golkar adalah partai yang besar, partai yang bisa bersaing dengan partai lain. Tentu keinginan kami dengan pemimpin partai yang baru adalah yang pasti bisa membuat Golkar Lampung lebih besar,” tambahnya.
Evaluasi Partai
Sementara itu, Pengamat politik dari Universitas Lampung, Bendi Juantara, menilai. Musdalub Partai Golkar Lampung merupakan momentum yang tepat untuk memilih pemimpin baru. Apalagi setelah berakhirnya pemilihan kepala daerah (pilkada).
Selanjutnya, ia mengatakan, pencapaian prestasi pilkada ini momentum untuk mengevaluasi kinerja partai. Terlebih dalam jangka pendek menengah maupun jangka panjang. “Pencapaian prestasi pemilu (pilkada) ini juga sebagai bahan evaluasi untuk internal dan eksternal partai politik,” kata Bendi.
Kemudian terkait konteks pemilihan pimpinan partai. Momentum ini sangat penting untuk mengevaluasi proses rekrutmen dan kandidat partai politik.
Baca Juga :
https://lampost.co/lamban-pilkada/banyak-tokoh-mampu-pimpin-golkar-lampung/
“Mendorong kader-kader partai tidak hanya terukur dari basis popularitas atau elektabilitas saja. Tapi juga terukur dari potensi dan kompetensi serta kecakapan lain. Agar kader-kader terbaik ini dapat mengoptimalkan hubungan representasi dengan mengadvokasi kebijakan yang terbutuhkan rakyat,” ujarnya.
Sementara dari sisi eksternal. Partai perlu mengkonstruksikan atau membangun suatu citra kelembagaan yang kuat dan positif serta memuaskan publik. Sehingga, dapat menjadi jembatan aspirasi, mampu beradaptasi dengan perubahan. Dan terbuka serta mampu menempatkan diri pada isu-isu tertentu.
“Salah satu cara untuk dapat melakukan transformasi tersebut bermula dari cara pandang pemimpin partai melihat hambatan dan peluang. Positioning kepemimpinan dalam organisasi partai menjadi organ penting dalam mendorong konsolidasi internal. Dan capaian kinerja partai,” kata Bendi.
Baca Juga :
Kemudian menurutnya, salah satu evaluasi penting yakni mendorong munculnya kepemimpinan politik yang kuat. Sehingga merepresentasikan mayoritas kader internal dan mampu menyatukan kader dan faksi internal.
“Dalam konteks Lampung, Partai Golkar dapat lebih berbenah ke depan. Ada banyak figur yang dapat menahkodai partai beringin ini. Lebih spesifik dalam kriteria pemimpin, perlu ada regenerasi pada figur yang muda dalam memimpin Golkar Lampung ke depan,” katanya.
“Kader muda seperti Rycko Menoza adalah sosok yang tepat. Selain sebagai kader muda yang aktif di Golkar, figur Rycko memiliki rekam jejak yang baik sebagai politisi dan dapat menjadi jembatan yang tepat antara kader senior dan kader muda. Posisinya sebagai wakil rakyat DPR RI juga membuka ruang jaringan pada level pusat dalam advokasi-advokasi kebijakan strategis pro rakyat ke depan,” tutup Bendi.